Tunggu Deal Pembelian Sukhoi Superjet 100

  • Oleh :

Kamis, 10/Mei/2012 21:08 WIB


JAKARTA (Berita Trans) - Wakil Menteri Perhubungan Bambang Susantono menegaskan pesawat Sukhoi Superjet 100, yang jatuh di kawasan Tapak Batu, kaki Gunung Salak, Bogor, Jawa Barat, datang ke Indonesia dalam rangka promosi kepada calon pembeli (buyers). Dengan demikian, misi pesawat tersebut berbasis bisnis. Mereka (produsen Sukhoi, red) sedang roadshow untuk promo memperlihatkan keunggulan pesawat. Jadi sifatnya kan business to business (B-to-B) antara beberapa airlines yang mau membeli dan penyedianya. Ini murni bisnis, tegas Bambang Susantono saat rapat koordinasi Master Plan Percepatan Pembangunan Ekonomi Indonesia (MP3E1), Kamis (10/5/2012). Dia mengemukakan bila terjadi kesepakatan jual-beli maka akan melibatkan sejumlah tahapan. Kementerian Perhubungan (kemenhub) akan menerima informasi pihak maskapai ketika kesepakatan sudah mencapai tahap akhir. Sertifikasi biasa diberikan ketika pembelian maskapai sudah deal. Sebelum beroperasi suatu maskapai, dia harus melalui banyak tahapan dan harus memenuhi standar yang ditetapkan oleh pemerintah maupun standar internasional, jelasnya. Bambang mengingatkan sertifikasi akan diberikan kepada semua alat udara yang beroperasi di wilayah Indonesia, dengan tujuan agar semua jenis alat udara yang beroperasi di dirgantara ini layak dan aman. "Itu tugas kami (kemenhub, red) sebagai regulator," ujarnya.PENYELIDIKAN Berkaitan dengan pesawat Sukhoi yang jatuh tersebut, dia menuturkan penyelidikan akan digelar KNKT (Komisi Nasional Keselamatan Transportasi) dan Badan SAR Nasional mengingat kecelakaan terjadi di wilayah udara Indonesia. "Bila sudah ketemu dengn kotak hitamnya, maka dari situ kita akan melihat apa yang terjadi sebetulnya. Karena hanya dengan penyelidikan yang memenuhi kaidah-kaidah internasional yang bisa menyimpulkan apa yang terjadi, Bambang.(ffw).