KRI Banda Aceh Bawa 1.000 Motor Pemudik dari Pelabuhan Tanjung Emas

  • Oleh :

Kamis, 23/Agu/2012 09:32 WIB


SEMARANG (Berita Trans) - Kapal perang KRI Banda Aceh diberangkatkan dari Pelabuhan Tanjung Emas, Semarang, ke Pelabuhan Tanjung Priok. Kapal tersebut mengangkut 1.000 motor pemudik."Hari ini juga diberangkatkan sejumlah truk mengangkut 200 motor ke Jakarta oleh Honda Astra Motor dari Semarang. Sedangkan pengendara dan keluarganya diangkut oleh bus," jelas Dirjen Perhubungan Darat Suroyo Alimoeso didampingi Direktur Lalu Lintas dan Angkutan Sugihardjo, Kamis pagi.Pemberangkatan arus balik menggunakan bus dan kapal perang tersebut, Suroyo mengutarakan merupakan bagian dari upaya pemerintah untuk menekan penggunaan sepeda motor selama arus mudik dan balik Lebaran.Menanggapi angka kecelakaan dan jumlah korban, Dirjen Perhubungan Darat Suroyo Alimoeso menyatakan sangat prihatin dan berduka. "Nyawa harus terbuang sia-sia. Padahal kami sudah imbau dari jauh-jauh hari untuk menghindari penggunaan sepeda motor. Pemerintah menyiapkan angkutan gratis buat pemudik motor," ujarnya didampingi Direktur Lalu Lintas dan Angkutan Sugihardjo, Kamis pagi.Karenanya, dia mengimbau kepada pemudik motor yang hendak balik lagi ke kawasan Jabodetabek agar mengikuti program angkutan gratis yang disediakan pemerintah dan kalangan korporasi, baik BUMN maupun swasta.638 MENINGGALPemakaian motor untuk mudik Lebaran memang sangat disarankan untuk dihindari. Soalnya, sebanyak 638 pemudik meregang nyawa dalam 3.600 kecelakaan di jalan raya selama mudik Lebaran, 11 - 21 Agustus 2012. Karena itu, kementerian perhubungan (kemenhub) menggedor pemudik motor balik ke Jakarta menggunakan bus dan kapal laut.Perwira Posko Ketupat Korlantas Polri, Ajun Komisaris Besar Leo Joko Tribowo, mengungkapkan selain korban meninggal, terdapat pula 994 orang luka berat, dan 3.444 orang luka ringan. Total kerugian selama masa mudik 11 hari ini mencapai Rp 7,4 miliar.Selama kurun waktu tersebut, 3.881 motor terlibat dalam kecelakaan. Jumlah ini meningkat 17 persen dari tahun sebelumnya sebanyak 3.213 unit. Sepeda motor berada di peringkat teratas mengalahkan mobil penumpang (885 unit), mobil barang (536 unit), mobil bus (198 unit), dan kendaraan khusus (11 unit). Penyebab kecelakaan paling banyak karena faktor manusia yang jumlahnya mencapai 2.373 kasus. "Faktor manusia ini banyak macamnya ada yang paling tinggi itu karena mengantuk sebanyak 737 kasus," jelas Leo, Rabu. Selain faktor manusia, ada pula faktor lainnya yang menyebabkan kecelakaan di antaranya prasarana jalan yang kurang kelaikan jalan 407 kasus, dan kelaikan kendaraan 366 kasus.(aw).