Bus Siger Kencana Dilarang Beroperasi di Luar Terminal

  • Oleh :

Selasa, 04/Sep/2012 19:17 WIB


LAMPUNG (Berita Trans) Dinas Perhubungan DKI Jakarta dan Bogor melarang operasional bus Siger Kencana masuk ke dalam kota. Armada perusahaan angkutan antarkota antarpropinsi (AKAP) asal Bandar Lampung itu hanya boleh melayani dari dan ke terminal.Sebanyak 20 bus Siger Kencana melayani tiga trayek sejak 2 Agustus 2012. Saat peluncuran bus tersebut, Toni Eka Candra, komisaris utama PT Siger Kencana, mengemukakan bus melayani Lampung Jakarta, Lampung Bogor, dan Lampung Bandung.Di Jakarta, anggota DPRD Provinsi Lampung tersebut mengemukakan bus melayani di Mega Glodok Kemayoran dan Kantor Perwakilan Pemda Lampung. Sedangkan trayek ke Bogor hingga Botani Square, Bogor. Juga ke Bandung dengan lokasi di Balai Gazebo.Kepala Perhubungan Darat Dinas Perhubungan DKI, Kusmanto, menegaskan bus AKAP hanya diperbolehkan beroperasi dari dan ke terminal. Kalau sampai melayani di luar ketentuan itu, maka termasuk pelanggaran. Kami akan tindak tegas, cetusnya, Selasa.Penegasan Kusmanto berkaitan dengan operasional bus Siger Kencana dengan trayek Lampung ke Jakarta, yakni Mega Glodok Kemayoran dan Kantor Perwakilan Pemda Lampung. Selain itu, trayek Lampung ke Bogor yakni di Botani Square, Bogor. Juga ke Bandung dengan lokasi di Balai Gazebo. Secara terpisah, Kepala Stasiun KA Gambir Edy Kuswoyo menegaskan pihaknya juga melarang bus Siger Kencana beroperasi di stasiun dekat Istana Negara dan Kedubes AS tersebut.Baik pihak stasiun maupun PT KAI tidak pernah mengizinkan bus Siger Kencana beroperasi. Kami hanya memberikan izin kepada Perum DAMRI karena selain memiliki legalitas perizinan, juga dalam konteks sinergi BUMN, ungkapnya.DITOLAK DI BOGORTak hanya di Jakarta, komentar keras soal bus Siger Kencana juga datang dari Kepala Bidang Lalulintas Dinas Perhubungan Kota Bogor, Ahmad Tedy S. Kami tak mengizinkan bus itu beroperasi di Botani Square, tegasnya.Dia menyatakan hanya bus DAMRI diizinkan meyalani ke Botani Square, yakni rute ke Bandara Soekarno Hatta dan Tanjung Karang, Lampung. (agus w).