Balita Terapung di Laut Usai Kapal Tabrakan

  • Oleh :

Rabu, 26/Sep/2012 10:38 WIB


LAMPUNG (Berita Trans) - Seorang balita berumur 1,5 tahun berhasil diselamatkan oleh petugas TIM SAR yang dikerahkan ke lokasi tenggelamnya kapal. Sejauh ini, belum bisa diketahui siapa sebenarnya orangtua dari bocah tersebut lantaran hanya bisa menangis. Saat TIM SAR tiba di sekitar lokasi tenggelamnya kapal, mereka melihat salah seorang balita tengah terapung-apung dan terombang-ambing di laut. "Kami langsung evakuasi dan saat ini sudah berada di Pelabuhan Bakauheni, Lampung Selatan untuk menjalani perawatan. Balita ini berjenis kelamin perempuan dan saat ini belum bisa diketahui siapa orangtuanya," kata salah satu anggota Tim SAR dalam musibah tenggelamnya KM Bahuga Jaya di Perairan Selat Sunda, Rabu (26/9) sekitar pukul 04.00. Sedang Tarno (35), penumpang lain yang berhasil diselamatkan Tim SAR mengatakan, di dalam kapal terdapat ratusan penumpang yang hendak menuju Lampung. Dalam musibah itu penumpang yang selamat kebanyakan mereka yang tidak tidur, sehingga saat terjadi musibah itu sudah bersiap-siap untuk menyelamatkan diri dengan pelampung dan langsung terjun ke laut. Penumpang yang baru terjaga dari tidur, kata dia, terlihat panik meminta tolong. Sementara pihak nakhoda dan anak buah kapal sibuk memberikan pelampung kepada para penumpang. "Alhamdulillah saya selamat tapi semua barang-barang saya yang berada di dalam mobil bus tenggelam," ujar Tarno. HISTERIS Masih menurut Tarno, awalnya perjalanan kapal tersebut berjalan lancar, namun setelah sampai di Pulau Rimou, Lampung dari arah berlawanan ada sebuah kapal kargo. Nahas, karena jarak yang terlalu dekat tabrakan pun tidak bisa terhindarkan. Akibatnya, kapal roro itu mengalami kebocoran di bagian lambung kapal. Kapal langsung miring dan setelah beberapa saat kemudian kapal tenggelam. "Kejadian tenggelamnya begitu cepat karena lambung kapal bocor. Saya juga tidak menyangka jika kapal yang saya tumpangi akan mengalami musibah seperti ini. Tapi saya bersyukur bisa selamat," katanya. Setelah kapal bertabrakan kata dia, seluruh penumpang histeris. "Banyak yang berteriak Allahu Akbar dan penumpang panik berhamburan ke luar ruangan dan berusaha mencari pelampung. Yang paling panik adalah kaum perempuan dan anak-anak," katanya. (rima/kws)