Bobby: Tunggu Penyelidikan soal Meninggalnya Taruna BP2IP Surabaya

  • Oleh :

Senin, 01/Okt/2012 10:40 WIB


JAKARTA (Berita Trans) - Perkara meninggalnya Maulana Ainul Yaqin, 19, calon taruna Balai Pendidikan dan Pelatihan Ilmu Pelayaran (BP2IP) Surabaya, diserahkan sepenuhnya kepada pihak kepolisian untuk menyediliki."Kami amat berduka atas meninggalnya Maulana, sebagai salah satu taruna di lembaga pendidikan dan latihan yang kami kelola. Kami menyerahkan kepada pihak kepolisian untuk menyelidiki meinggalnya taruna itu," tutur Capt. Bobby R Mamahit, kepala Badan Pengembangan SDM Perhubungan Kementerian Perhubungan, Senin (1/10/2012).Sejalan dengan penyelidikan oleh pihak kepolisian, Bobby mengutarakan sudah mengutus tim dipimpin Sekretaris BPSDM Perhubungan Wahju Satrio Utomo untuk menelaah dan menyimpulkan penyelidikan secara internal terhadap kasus taruna asal Kecamatan Trageh, Kabupaten Bangkalan, Jawa Timur, itu."Kalau memang ada kelalaian maka harus ada tindakan tegas. Kalau itu melibatkan taruna lain, maka pecat saja," tegasnya sambil menjelaskan sudah sering kali dan secara berkesinambungan mengingatkan seluruh jajaran di lembaga diklat untuk menghindarkan diri dari praktik - praktik di luar tugas dan fungsi diklat.Menyinggung tentang kronologi meninggalnya Maulana, Bobby mengutarakan berdasarkan laporan sementara dari BP2IP Surabaya bahwa taruna itu sejak Sabtu (29/9/2012) menghilang. Jajaran kampus mencarinya. Baru pada Minggu (30/9) spre, sekitar Pk. 16.00 ditemukan sudah tidak bernyawa. Penemuan ini segera dilaporkan ke pihak kepolisian dan diberitahukan kepada keluarga Maulana.Secara terpisah Kapolsek Rungkut Surabaya, AKP Jacob da Silva, menjelaskan Maulana ditemukan sudah tak bernyawa di dasar kolam latihan SAR di komplek kampus. Jacob mengutarakan ada bekas luka, namun belum bisa dipastikan korban dianiaya sebelum meninggal. "Jenazah sedang diotopsi di RSUD dr. Soetomo. Kita tunggu hasil visum," ungkapnya.(kps/gws.