Kereta Jangan Lagi Single Operator

  • Oleh :

Senin, 08/Okt/2012 09:05 WIB


SURABAYA - Proyek double track (jalur ganda) kereta Jakarta Surabaya merupakan salah satu agenda pemerintah untuk memacu pertumbuhan ekonomi regional dalam skema Masterplan Percepatan dan Perluasan Pembangunan Ekonomi Indonesia (MP3EI), sekaligus mendorong migrasi penggunaan transportasi jalan raya ke kereta api.Agar orientasi tersebut dapat cepat terealisasi, Wakil Menteri Perhubungan Bambang Susantono menegaskan maka perlu ada operator selain PT Kereta Api Indonesia (KAI) untuk mengoperasikan layanan jasa transportasi berbasis rel.Good idea bila ada operator lain melayani kereta api. Peluang ini sesuai dengan Undang-Undang tentang Perkeretaapian. Tinggal bagaimana kita rangsang investasi dunia usaha untuk masuk ke dalam industri jasa perkeretaapian, cetus Bambang, pekan lalu.Selain itu, dia mengutarakan agar operasional kereta bisa berjalan sesuai track yang benar, maka perlu dipisahkan antara fungsi regulator dengan operator. Tidak relevan lagi operator menjalankan fungsi regulator, terutama dalam aspek keselamatan.Dia mencontohkan, di transportasi laut ada administrator pelabuhan atau otoritas pelabuhan, yang berfungsi penuh menjalankan fungsi regulator. Begitupula di transportasi udara, ada administrator bandara.Karena itu, sesuai dengan undang-undang, maka mesti ada administrator perkeretaapian. Salah satu pekerjaannya, misalnya dalam hal PPKA (pengatur perjalanan kereta api). Administrator ini dibutuhkan karena ke depan akan adakereta api tidak lagi single operator, ujarnya.VARIASI PILIHANPengamat kebijakan publik, Agus Pambagio, mengamini pernyataan Bambang Susantono. Dengan multioperator, Agus menegaskan maka selain akan meningkatkan volume ketersediaan kereta, juga terjadi variasi pilihan terhadap rakyat.Demikian halnya dengan dibutuhkannya administrator perkeretaapian, terutama dalam kerangka menegakkan faktor keselamatan. Saya pikir multioperator dan administrator ini perlu dipercepat realisasinya, tegas Agus.(aw).