Lion Air Berhasil Dievakuasi

  • Oleh :

Jum'at, 02/Nov/2012 18:50 WIB


TANGERANG (Berita Trans) - Pesawat Lion Air JT-716 yang tergelincir di Bandara Supadio, Pontianak, Kalimantan Barat, telah berhasil dievakuasi, tepat pukul 18.00 WIB. Roda pesawat bagian depan dan roda kanan bagian belakang yang sebelumnya menancap ke rumput sudah berhasil diangkat ke landasan. Sebelum pesawat tersebut berhasil dievakuasi, PT Angkasa Pura II menerapkan sistem operasional buka tutup. Keputusan tersebut diambil agar tidak seluruh penerbangan dari dan menuju bandara tersebut terhenti. Sistem buka tutup bisa diterapkan, karena dari panjang landasan 2.250 meter, ada 2.100 meter yang tidak terdampak oleh insiden maupun proses evakuasi badan pesawat dan dapat digunakan untuk lepas landas maupun pendaratan. Istilahnya Take Off Run Available (TORA) untuk lepas landas atau Landing Distance Available (LDA) untuk pendaratan, kata Direktur Utama PT Angkasa Pura II Tri S Sunoko, Jumat, (2/11).Adanya TORA/LDA sepanjang 2.100 meter tersebut, lanjut Tri Sunoko, kemudian disampaikan kepada seluruh maskapai dan pilotnya melalui penerbitan Notice to Airman (NOTAM). Karenanya, beberapa waktu setelah insiden tersebut terjadi, bandara tetap membuka pelayanan pendaratan terhadap pesawat Lion Air dengan nomor penerbangan JT-718 tujuan Jakarta-Pontianak.Beberapa waktu setelah kejadian, petugas di lapangan langsung mengukur TORA/LDA yang tersedia. Sehingga, sejak Kamis malam pukul 22.30 WIB, atau sekitar tiga jam setelah insiden bandara sudah bisa dioperasikan kembali sampai saat ini, imbuh Tri.Pesawat Lion Air berjenis Boeing 737-400 beregristrasi PK-LIF dengan nomor penerbangan JT-716 tujuan Jakarta-Pontianak tersebut mendarat di Bandara Supadio pada Kamis malam, pukul 19.39 WIB. Pada saat pendaratan berlangsung, jarak pandang (visibility) sejauh 6 kilometer dengan kondisi cuaca slight rain (hujan rintik/gerimis). Sementara kondisi permukaan (pavement) landasan pacu yang baru saja melakukan overlay (penebalan) pada tahun 2011 tersebut dalam keadaan baik dan bersih dari rubber deposit.Laporan petugas ATC menyebutkan, beberapa menit sebelum Lion Air JT-716 mendarat, tepatnya pada pukul 19.31 WIB pesawat Sriwijaya SJ-183 dengan jenis pesawat yang sama, Boeing 737-400 yang juga tujuan Jakarta-Pontianak, berhasil mendarat dengan mulus tanpa hambatan. Petugas menyebutkan bahwa saat mendarat, roda pesawat Lion Air JT-716 yang mengangkut 166 penumpang itu tepat menyentuh touch down zone di Runway 33.Hasil pemantauan dari lokasi kejadian, ditemukan jejak pengereman panjang dari roda bagian kanan pesawat. Jejak tersebut sedianya akan dijadikan sebagai salah satu petunjuk untuk mengetahui mengapa pesawat bisa mengalami overrun dengan posisi berbalik arah 360 derajat. Hingga saat ini, penyelidikan masih dilakukan oleh investigator dari Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) untuk mengetahui penyebab pasti insiden ini, lanjut Tri Sunoko.Akibat kejadian tersebut, sejumlah bagian pesawat mengalami kerusakan, di antaranya mesin bagian kanan dan badan bagian bawah ekor pesawat yang diduga sempat menyentuh aspal landasan ketika berputar. Sementara proses evakuasi untuk mengeluarkan pesawat yang menancap di tanah masih dilakukan oleh pihak Lion Air yang bekerja sama dengan petugas Angkasa Pura II. (aliy)