Aturan Perkeretaapian Akan Direvisi

  • Oleh :

Rabu, 28/Nov/2012 22:38 WIB


JAKARTA (beritatrans.com) - Guna mendongkrak target pencapaian Masterplan Percepatan dan Perluasan Pembangunan Ekonomi Indonesia (MP3EI) 2011-2025 di Sumatera Selatan, Kementerian Kordinator Perekonomian (Kemenko) bersama Kementerian Perhubungan (Kemenhub) segera merampungkan revisi Peraturan Menteri Perhubungan nomor 91 tahun 2011 tentang Penyelenggaraan Perkeretaapian. Hal ini untuk mempercepat proyek pembangunan jalur ganda kereta (double track) pengangkut batubara dari Lahat ke Tanjung Api-Api, Sumatera Selatan. Kita bersama Kementerian Perhubungan sedang membahas aturan untuk angkutan kereta api yang bisa mengangkut multi-comodity, kata Menteri Koordinator bidang Perkenomian (Menko Ekonomi) Hatta Rajasa, di sela-sela kegiatan Muktamar Ikatan Pelajar (IPM) muhammadiyah XVIII di Palembang, Sumatera Selatan, kemarin. Hatta mengatakan, sekarang, seakan-akan cuma satu saja jenis barang komoditas yang diangkut kereta api, sehingga pemerintah perlu mengembangkan kereta api yang bisa mengangkut multi-comodity agar secara keekonomian bisa berjalan. Hatta menjelaskan pembangunan jalur kereta api multi-comodity yang rutenya dari Lahat ke Pelabuhan Tanjung Api-Api, Sumsel, itu melibatkan investasi dari pihak swasta. Swasta yang akan membangunnya. Saya memproyeksikan pembangunan rel kereta api ke Tanjung Api-api akan segera mulai dibangun kalau perubahan peraturan kereta api untuk mengangkut multicomody itu cepat selesai, kata Hatta.Menurutnya, nilai investasi pembangunan jalur ganda kereta api tersebut sekitar US$2,5 miliar dengan skema kerjasama business to business, dengan investor Adani Global, perusahaan asal India. Adani Global telah membentuk anak perusahaan PT Adani Sumsel untuk mengerjakan proyek ini. Kerjasama ini ditandai dengan penandatanganan Head of Agreement (HoA) di Jakarta dan India beberapa waktu lalu.Selanjutnya, kata Hatta, pemerintah akan mencanangkan pembangunan (ground breaking) Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Sei Mangke, Sumatera Utara pada Desember 2012 mendatang. Sei Mangke merupakan KEK berbasis kelapa sawit.Perusahaan mulai masuk ke wilayah situ, kita mulai dari PT Unilever Oleochemical Indonesia yang berkomitmen ubernivestasi di Sei Mangke, papar alumnus ITB tahun 1973 ini. Untuk jalan tol Trans Sumatera, Hatta menyatakan prosesnya dilakukan secara bertahap dilakukan oleh BUMN. Dari Kementerian BUMN mengajukan penyertaan modal negara senilai Rp5 Triliun dan ini sedang dibahas, tegasnya. (aliy)