JAKARTA (beritatrans.com) - Proses perbaikan rel kereta api di KM 45 antara Bojonggede-Cilebut yang amblas akibat longsor masih belum selesai. Padahal sesuai rencana, kedua jalur tersebut sudah bisa dilalui pada 10 Desember ini. Meskipun demikian, pihak PT Kereta Api Indonesia mengklaim perbaikannya telah mencapai 80 persen."Insya Allah pekan depan sudah bisa dioperasikan kedua jalurnya dengan catatan tidak ada hujan selama penyelesaian pengerjaanya," ujar Kepala Humas PT Kereta Api Indonesia Daerah Operasi (DAOP) I, Mateta Rijalulhaq di Jakarta, Senin (10/12).Menurutnya, sejak pekan lalu operasional kereta api antara Stasiun Bojong Gede Stasiun Bogor baru dibuka satu jalur. Itu pun hanya diberlakukan pada pagi dan malam hari. Perjalanan kereta rel listrik (KRL) di lokasi longsoran juga dibatasi 5km/jam setelah sebelumnya dilakukan pergeseran rel ke arah barat sebanyak 40cm dan sepanjang 150 meter.Untuk pengerukan tanah dan pemadatannya, masih terus dilaksanakan dan sudah sampai ke permukaan rel namun belum rampung, kata Mateta.Direktur Keselamatan Perkeretaapian, Direktorat Jenderal Perkeretaapian, Kementerian Perhubungan, Hermanto Dwiatmoko mengatakan, pengerjaan pemasangan bantalan dan perbaikan instalasi listrik diperkirakan memakan waktu satu sampai dua hari. Sehingga diperkirakan dalam waktu satu atau dua hari kedepan jalur kereta yang amblas kembali berfungsi seperti semula yakni dua arah. Mungkin satu atau dua hari ke depan, ujarnya.Jalur kereta antara Stasiun Bojong Gede dan Stasiun Cilebut terkena longsor pada Rabu (21/11) lalu. Jalur rel yang menderita kerusakan parah adalah sebelah kanan, arah Bogor. Sedangkan jalur lainnya yang tidak begitu parah setelah dilakukan sejumlah perbaikan dan beberapa kali uji coba mulai Kamis (29/11) lalu dioperasikan. Waktu operasional dibatasi pada jam sibuk saja yaitu dari arah Bogor menuju Jakarta pukul 04.25 sampai 08.05 WIB dan dari arah Jakarta menuju Bogor pukul 19.20 sampai 22.35 WIB. (aliy)