Angkasa Pura II Bantah Petugas ATC Tak Terampil

  • Oleh :

Kamis, 20/Des/2012 21:43 WIB


JAKARTA (beritatrans.com) - PT Angkasa Pura II membantah petugas Air Traffic Control (ATC) Bandara Soekarno-Hatta tidak terampil saat mengantisipasi terjadinya gangguan terhadap sistem radar. Bantahan tersebut diungkap Corporate Secretary PT Angkasa Pura II Trisno Heryadi terkait pernyataan anggota alumni Ikatan Auditor Teknologi Indonesia (IATI) yang juga dosen ITB Pekik Argo Dahono pada konferensi pers IATI di Gedung BPPT, Rabu (19/12) lalu.Pernyataan tersebut merupakan pendapat pribadi yang bersangkutan. Angkasa Pura II tidak pernah memberikan mandat kepada yang bersangkutan untuk memberikan pernyataan kepada publik dan mengatasnamakan diri sebagai perwakilan manajemen Angkasa Pura II, kata Trisno Heryadi di Jakarta, Kamis (20/12/12).Menurut Hery, semua pernyataan Pekik Argo Dahono, khususnya yang mengatakan bahwa personel ATC Bandara Soekarno-Hatta kurang terlatih saat sistem pemanduan menghadapi gangguan, tidaklah benar. Hal tersebut mengingat saat insiden gangguan terjadi, prosedur contegency plan pada kegiatan penerbangan pada jalur penerbangan dari dan menuju Bandara Soekarno-Hatta dapat dijalankan dengan baik dengan menggunakan prosedur non-radar.Manajemen Angkasa Pura II justru memberikan apresiasi tinggi kepada personel ATC, karena berkat kesigapan dan kepiawaiannya dalam menangani krisis pada Minggu, 16 Desember 2012, seluruh resiko fatal yang berpotensi terjadi terhadap kegiatan penerbangan dapat terhindarkan dengan baik, ujarnya. Direktur SDM dan Umum AP II Harry Cahyono juga mengatakan SDM bandara termasuk petugas ATC adalah tenaga terlatih. Pembinaan dilakukan secara terstruktur dan berstandar internasional untuk kepentingan keselamatan penerbangan. Bahkan anggaran untuk pembinaan SDM pada tahun depan dinaikan sebesar 150 persen. Kami punya pembinaan SDM yang terstruktur dan standarnya internaisonal. Semua demi kualitas safety. Kawan-kawan kami di ATC yang berkecimpung dalam ATC, mereka konsen sekali, kata Harry.Pekik yang turut hadir pada kesempatan itu mengatakan dirinya tidak pernah mengatakan bahwa dirinya mewakili AP II pada acara di BPPT. Dan dia juga mengatakan bahwa dirinya bukan ahli ATC namun mengerti soal kelistrikan. Saya diundang sebagai anggota auditor dan dosen ITB. Cuma pada waktu itu panitia memper kenalkan saya bukan sebagai staf AP II tapi anggota IATI. Pada saat itu juga membahas soal kelistrikan. Pada sesi tanya jawab, saya menjawab mestinya ada semacam back up juga soal pelatihan dan saya memakai kata mungkin. Saya jawab bukan ahli radar tapi saya mengertinya listrik. Saya tidak tahu kenapa disimpulkan wartawan seperti itu, kata Pekik. Pada kesempatan itu, Pekik menyatakan permohonan maafnya kepada pihak ATC. Saya mengucapkan maaf sebesar-besarnya. Saya ingat yang saya ucapkan. Jadi kalau ketidaktahuan dan kata mungkin tadi salah, seperti yang tadi saya bilang saya sudah minta maaf, tambahnya. (aliy)