GMF Ekspansi Bisnis ke Luar Negeri

  • Oleh :

Senin, 04/Feb/2013 21:45 WIB


JAKARTA (beritatrans.com) GMF AeroAsia, salah satu anak perusahaan Garuda Indonesia, Sabtu (2/2), menandatangani Kerjasama Perjanjian dan Nota Kesepahaman perawatan dan perbaikan pesawat dengan lima perusahaan penerbangan Afrika di Abuja, Nigeria.Penandatanganan kerjasama tersebut dilaksanakan oleh Richard BS Direktur Utama GMF AeroAsia dan lima Direktur Utama perusahaan penerbangan tersebut, disaksikan oleh Emirsyah Satar, Direktur Utama Garuda Indonesia. Turut hadir dalam penandatanganan tersebut antara lain Menteri Perdagangan RI Gita Wirjawan, Ketua BKPM Chatib Basri, serta Pejabat Negara Indonesia lainnya. Acara penandatanganan ini dilaksanakan dalam acara Business Forum di Abuja, Nigeria,sebagai bagian dari kunjungan kenegaraan Presiden RI ke Negara tersebut.Reputasi GMF AeroAsia sebagai perusahaan global dalam perawatan pesawat yang berstandar internasional telah semakin meningkat di kawasan Afrika. Empat maskapai Afrika yang bekerjasama dengan GMF AeroAsia tersebut yakni Max Air Ltd yang berlokasi di Abuja, Kabo Air yang berlokasi di Kano, HAK Air dan Service Air Ltd yang berlokasi di Kaduna. Keempat perusahaan penerbangan Afrika tersebut menyerahkan perawatan pesawatnya kepada GMFA.Direktur Utama Garuda Indonesia Emirsyah Satar mengatakan bahwa kepercayaan dari maskapai internasional untuk menjalin kerjasama dengan GMF AeroAsia ini merupakan kebanggaan tersendiri bagi Garuda Indonesia dan hal ini merupakan hasil dari transformasi perusahaan yang dilaksanakan selama ini di Garuda Indonesia Group. Sebagai anak perusahaan, selain berperan mendukung Garuda Indonesia menjadi Global Player, GMF AeroAsia tentu saja terus dituntut untuk semakin siap untuk mengembangkan bisnisnya ke kawasan internasional lainnya, kata Emir.Direktur Utama GMF AeroAsia Richard BS mengatakan bahwa kepercayaan empat customer ini sejalan dengan upaya GMF untuk terus mengembangkan kapabilitasnya dan memperluas pasarnya di kawasan Afrika. Nilai bisnis dari kontrak dan nota kesepahaman tentang perawatan pesawat dengan empat perusahaan penerbangan Afrika ini mencapai US$60 juta, kata Richard.Keempat kontrak dan nota kesepahaman perawatan pesawat untuk jangka panjang tersebut meliputi pesawat Boeing B747, dua diantaranya yang juga termasuk Boeing B737, dengan cakupan pekerjaan yang berbeda untuk setiap maskapai. Selain itu juga ditandatangani nota kesepahaman (MoU) untuk pendirian pusat perawatan pesawat di Afrika, yang akan melayani perawatan pesawat di negara-negara Afrika dan sekitarnya.Kerjasama perawatan umumnya meliputi Airframe Maintenance, Component Maintenance, dan Engineering Support. Pada beberapa maskapai juga termasuk Line Maintenance dan Engine Maintenance CFM56-3, juga technical support for operation.Cakupan kontrak dan nota kesepahaman yang ditandatangani telah disesuaikan dengan kapabilitas GMF, dan dukungan partner GMF baik di dalam maupun di luar negeri. Kapabilitas untuk pesawat Boeing B747 dan Boeing 737 merupakan produk unggulan GMF dalam beberapa tahun ini. Disamping itu, pengembangan kapabilitas, baik untuk perawatan pesawat berbadan besar (wide body) maupun pesawat berbadan kecil (narrow body) terus dijalankan oleh GMF sesuai dengan kebutuhan pasar perawatan pesawat dunia, katanya.Richard mengatakan kepercayaan empat airlines, yang terdiri dari airlines berjadwal dan tidak berjadwal (charter), merupakan bukti bahwa GMF mendapatkan tempat tersendiri di pasar perawatan pesawat Afrika. Dengan kepercayaan ini diharapkan pasar Afrika yang sudah dilayani di lebih dari sepuluh negara akan berkembang ke seluruh operator di negara Afrika lainnya, katanya. Kecenderungan perawatan di berbagai kawasan saat ini tidak lagi didominasi oleh perawatan in-house (oleh bengkel perawatan sendiri) tapi di-outsource kepada perusahaan MRO lain, yang secara global diperkirakan lebih dari dua pertiga total pekerjaan perawatan pesawat di dunia. Untuk memperluas pangsa pasar di Afrika dan kawasan lain, GMF terus meningkatkan kapabilitas dan menambah kapasitas, untuk melayani maskapai penerbangan angkutan penumpang maupun kargo, baik berjadwal maupun tidak berjadwal. Sertifikat dari EASA, FAA, DGCA, dan approval lebih dua puluh negara lainnya, telah dimiliki GMF sebagai bekal menjadi pemain global dalam bisnis MRO. Dengan sertifikasi ini, GMF dapat merawat pesawat Airbus dan Boeing sesuai rating yang diperoleh. Rating GMF akan terus ditambah dengan peningkatan kapabilitas, katanya. Begitu juga dengan kapasitas, penambahan dan ekspansi kapasitas terus ditingkatkan, salah satunya dengan membangun hangar baru untuk pesawat narrow body.Menurut Richard Budihadianto, saat ini produk dan layanan yang dihasilkan GMF menembus ke lebih dari lima puluh empat negara di lima benua dengan beragam perawatan untuk berbagai jenis pesawat. Bahkan untuk perawatan pesawat B747 dan engine Roll Royce 183 Spey 555, GMF telah menjadi pemain dominan di tingkat pasar global, yang ditandai dengan pangsa pasar global yang signifikan. Saat ini pasar perawatan global diprediksi tumbuh hingga mencapai US$ 56,7 miliar pada pada 2014, demikian juga pasar domestik yang pertumbuhannya sangat pesat, jauh diatas pertumbuhan industri MRO dunia.GMF memiliki peluang cukup besar untuk menggarap pasar perawatan yang terus tumbuh ini, kata Richard. (Fauzi)