Monorail dan Pemasalahan Finansialnya

  • Oleh :

Minggu, 10/Feb/2013 09:47 WIB


Beberapa BUMN kembali mengangkat proyek Monorail yang selama ini sudah mangrak sekitar 7 tahun karena ketidak pastian penganggarannya, yang meninggalkan tiang-tiang yang sebagian sudah terbangun ditinggalkan begitu saja di Jalan Asia Afrika, dan Kuningan.Dengan kekuatan keuangan yang saat ini dimiliki BUMN dibawah pengelolaan Meneg BUMN, penerusan proyek Monorail bukanlah hal yang mustahil. Yang menjadi pertanyaan apakah bisa feasible secara finantial? Bisa saja hitungan sebelum pembangunan feasible, namun perhitungan ini diatas kertas bisa melenceng seperti banyak terjadi di berbagai projek angkutan massal di manca negara.Apa yang menyebabkan perhitungan proyek angkutan massal yang dilakukan melenceng: pertama karena terjadi kesalahan perhitungan besarnya penumpang yang akan diangkut, biasanya ramalan yang dibuat konsultan perencana ketinggian; kedua karena biaya pembangunan membengkak serta yang ketiga karena waktu pelaksanaannya molor. Kesemua itu akan meningkatkan harga pokokUntuk mengatasi ketidak pastian ini pemerintah harus ikut serta menjamin, bila terjadi hal-hal yang tidak diinginkan maka pemerintah akan turun tangan. Bentuk jaminan dapat berupa jumlah penumpang minimal, dimana kalau kurang dari prediksi pemerintah mengisi kekurangannya, subsidi dalam pembangunan infrastruktur, ataupun subsidi operasional.Memang hampir semua angkutan massal perkotaan di subsidi oleh pemerintah dalam berbagai bentuk. Di Jepang sebagai contoh untuk infrastruktur disubsidi pemerintah pusat sebagian dan sebagian lagi dari pemerintah daerah. Sedang di Singapora, seluruh infrastruktur dibiayai pemerintah, sedangkan operasional oleh swasta.Peran PemerintahUntuk projek angkutan massal yang dibangun swasta, pemerintah tetap harus ikut bertanggung jawab mulai dari perijinan, perencanaan sampai operasional angkutan massal tersebut, sehingga bila sampai saatnya pemerintah sudah siap dengan segala konsekuensinya.Namun apapun konsekuensinya bagi Pemerintah langkah itu harus diambil, karena kondisi lalu lintas di Jakarta sudah semikian parahnya. Tanpa bantuan pemerintah baik pusat maupun daerah tidak akan terselesaikan tanpa suatu system angkutan massal yang handal.Iskandar Abubakar/ @iskandarabu