Implementasi Pembangunan Cetak Biru Transportasi Perlu Ditingkatkan

  • Oleh :

Senin, 08/Apr/2013 12:03 WIB


JAKARTA (beritatrans.com) - Implementasi dan kinerja program pembangunan cetak biru transportasi antarmoda/multimoda perlu segera ditingkatkan. Pasalnya, saat ini, implementasi pelaksanaan program pengembangan cetak biru transportasi antarmoda/multimoda cenderung belum optimal, terutama di tiga wilayah yang dijadikan sampel penelitian, yakni Jawa Timur, Jawa Tengah dan Sulawesi Selatan. Demikian dikatakan peneliti senior Badan Litbang Perhubungan Ir Nanang Aryantono M.T dalam roundtable discussion "Evaluasi Implementasi Permenhub 15/2010 Tentang Cetak Biru Transportasi Antarmoda/Multimoda," yang diselenggarakan Badan Litbang Perhubungan di Jakarta, belum lama ini. Nanang mengemukakan, di tiga wilayah itu implementasi program optimasi rata-rata mencapai di atas 25%, dan beberapa aksi mencapai 75-100%, seperti pelaksanaan kerja operasional di pelabuhan 24 jam sehari dan 7 hari seminggu. "Sementara pelaksanaan implementasi pengembangan dan pembangunan aksesibilitas pada masing-masing lokasi pengamatan belum mencapai 25%," ujarnya. Nanang dan peserta forum diskusi menyimpulkan, implementasi program pembangunan cetak biru transportasi antarmoda/multimoda perlu segera ditingkatkan pelaksanaannya sesuai dengan target, kinerjanya harus terus ditingkatkan dengan time line yang tepat, konsisten, serta dengan koordinasi yang baik antar lembaga terkait. "Impelementasi antarmoda/multimoda yang tepat waktu dan konsisten akan meningkatkan kinerja infrastruktur transportasi secara keseluruhan," ujar Nanang. Diskusi yang dimoderatori Dra Nurdjanah MM, kepala pusat Manajemen Transportasi Multimoda itu menampilkan pembicara Ir Sugihardjo (Direktur LLAJ, Ditjen Perhubungan Darat Kemenhub), Ir Djoko Murjatmodjo (Perhubungan Udara), Dedi Hermanto MM (Perhubungan laut). Diskusi juga menampilkan sejumlah pembahas dari DPP INSA, PT Pelabuhan Indonesia II, PT Angkasa Pura II, INACA, dan stakeholder lainnya.PEMADU MODA Sedangkan Sugihardjo mengemukakan, Ditjen Perhubungan Darat sudah melakukan pembangunan transportasi yang terintegrasi dengan moda lainnya, terutama di kota metropolitan. "Pembangunan yang dikembangkan seperti angkutan pemadu moda, penyediaan fasilitas park and ride serta kemudahan transfer antarmoda. Sementara itu, wakil dari INSA, Suyono mengemukakan, transportasi antarmoda/multimoda sudah berjalan dengan naik, namun pengembangan dalam perbaikan infrastruktur di pelabuhan masih perlu diperbaiki. Cipto Pramono. dari Pelindo II, mengemukakan pihaknya sudah melakukan perbaikan dan pengembangan di beberapa pelabuhan yang menjadi bagian dari 25 program pelabuhan strategis. (ali)