Petikemas non Standar

  • Oleh :

Kamis, 16/Mei/2013 15:55 WIB


Angkutan petikemas sudah berkembang sampai ke pelabuhan-pelabuhan kecil di Indonesia, memberikan manfaat yang sangat besar untuk meningkatkan effisiensi angkutan barang, yang pada gilirannya menurunkan biaya transportasi dan menurunkan harga barang.Namun permasalahan yang kemudian timbul adalah bahwa petikemas tidak bisa keluar dari pelabuhan karena infrastruktur transport lainnya seperti jalan dan jembatan tidak mendukung, jalan yang tidak cukup lebar untuk dilewati truk petikemas. Akhirnya langkah yang dilakukan dengan membongkar atau memuat (stripping and staffing) petikemas dilakukan dipelabuhan.Petikemas Non ISOSalah satu pendekatan yang digunakan adalah di kembangkan nya petikemas non standar (ISO) yang berukuran lebih kecil sehingga bisa dimuat dalam truk yang digunakan secara meluas di Indonesia.Petikemas Non ISO memang perlu kita dorong untuk melayani daerah-daerah terpencil dan ditetapkan SNI nya sehingga kita dapat menciptakan suatu system transportasi antar moda sampai kedaerah terpencil.Langkah yang harus dilakukanPemerintah perlu mengambil beberapa langkah untuk mengembangkan Petikemas non ISO di Indonesia dengan: Pertama menetapkan Standar Nasional Indonesia (SNI) untuk petikemas non standar yang bisa diangkut dengan truk sehingga bisa dilaksanakan pengangkutan yang lebih efisien ke daerah-daerah kecil yang jaringan jalannya belum bisa dilewati dengan truk trailer pengangkut petikemas ISO. Kedua, perlu melakukan redasain truk sehingga dapat digunakan untuk mengangkut non petikemas standar secara lebih aman. Ketiga, pelayaran rakyat di modifikasi agar bisa mengangkut petikemas non standar. Serta terakir agar pihak pelabuhan menyediakan peralatan bongkar muat petikemas di pelabuhan.Iskandar Abubakar / @iskandarabu