Waduh, Kapal Port Link Megah Itu Ternyata Rongsokan

  • Oleh :

Rabu, 12/Jun/2013 12:23 WIB


JAKARTA (beritatrans.com) Belum lagi genap satu minggu diresmikan pengoperasiannya, Senin (10/6/2013) KMP Port Link yang dibanggakan Menteri BUMN, Dahlan Iskan ternyata diketahui hanyalah kapal hasil rekayasa. Sebab, kapal fery mewah Port Link milik PT ASDP Ferry Indonesia hanyalah kapal bekas yang dimodifikasi menjadi kapal mewah.Kapal yang diagung-agungkan Dahlan Iskan itu hanyalah kapal mewah rongsokan yang sebelumnya bernama Stena Caledonia, dibuat pada 1981 di Harlan Wolf Ltd, Inggris. Kami punya data kalau kapal tersebut ternyata kapal rongsokan. Ironis, kita bangga dengan barang bekas, yang sebetulnya di negara lain sudah menjadi barang rongsokan, tegas Direktur Eksekutif Indonesia Maritime Institute (IMI), Direktur Eksekutif Indonesia Maritime Institute (IMI) Y Paonganan, di Jakarta, Selasa (11/6/2013).Menurut dia, mesin kapal yang sudah tua tidak bisa dibohongi ketika beroperasi. Meski memiliki interior mewah, mesin kapal sudah terhitung lama. Komponen utamalah yang memengaruhi operasional dan kelaikan kapal. Semoga saja spare part-nya masih diproduksi. Kami juga meminta Presiden SBY tegas mengevaluasi kapal impor tersebut, karena kami menduga impor kapal tersebut melanggar aturan. Pembelian kapal fery, sangat mubazir, karena masih banyak rakyat di timur Indonesia yang butuh fery standar untuk angkutan, tegas Paonganan.Karena itu, tandas Paonganan, IMI meminta agar kapal-kapal yang ada dan diduga dipalsukan umurnya, diproses secara baik. Jangan sampai, setelah ada kecelakaan baru dievaluasi. Hal ini penting untuk menjaga keselamatan penumpang. Bukan kemudian hanya mencari keuntungan di atas penderitaan rakyat. Kami secara tegas meminta agar pembelian kapal tersebut dibatalkan.Sebelumnya, Dahlan Iskan dalam perjalanan dari Pelabuhan Merak ke Bakauheni, ikut berjoget dan berjingkrak bersama Slank, di sela peresmian pengoperasian KMP Port Link milik PT ASDP Ferry Indonesia.Dalam kesempatan itu, Dahlan yang Wakil Menteri Perhubungan Bambang Soesantono menyaksikan penandatanganan nota kesepahaman kerja sama BUMN, ia menonton pertunjukan Slank dan Syahrini di geladak kapal. Dahkan menyatakan kebanggaannya terhadap kapal ferry mewah tersebut. Bahkan, ketika ditanya alasan mendatangkan kapal megah ini, dia mengatakan, kemacetan di Pelabuhan Merak sebagai alasannya, dan diharapkan mampu mengatasi volume penumpang saat mudik Lebaran nanti. (machda)