Peduli Rakyat, Kemenhub Putuskan Tarif KA Ekonomi AC Turun Hingga 50%

  • Oleh :

Rabu, 31/Jul/2013 10:08 WIB


JAKARTA (beritatrans.com) - Merespon banyaknya keluhan pengguna jasa soal tarif mencekik leher yang diberlakukan PT KAI, Kementerian Perhubungan menetapkan menurunkan tarif kereta api ekonomi AC mulai 1 September 2013.

Direktur Sarana Perkeretaapian Ditjen Perkeretaapian, Hanggoro Budi Wiryaman, mengutarakan keputusan pemerintah tersebut merupakan bagian dari kepedulian pemerintah terhadap rakyat. Karenanya, tarif KA kelas ekonomi AC turun berkisar 20-50 persen tergantung rute.

Penurunan tarif menggunakan dual track solusi. Pertama, mewajibkan kepada PT KAI untuk kembali memfungsikan kereta bantuan dari pemerintah kepada pelayanan bertarif ekonomi. Kedua, paralel dengan pengembalian fungsi tersebut, maka pemerintah memberikan subsidi melalui skema passenger public obligation.

Sebenarnya dual track tersebut, Hanggoro menegaskan semestinya sudah berjalan sejak kereta bantuan dari pemerintah serta subsidi PSO diberikan mulai bertahun-tahun lalu. "Tetapi memang pada perkembangannya mesti dikembalikan kepada kesepakatan kontrak," ujarnya kepada beritatrans.com, Rabu (31/7/2013).

Hanggoro kembali menegaskan pelayanan kereta api merupakan bagian dari kewajiban pemerintah dalam menyediakan transportasi publik, yang terjangkau daya beli, nyaman, tepat waktu dan murah.

"Bapak Presiden, Bapak Menteri Perhubungan dan Bapak Dirjen Perkeretaapian amat concern dalam urusan pelayanan kepada rakyat seperti ini. Karena itu, kami mengajak seluruh stake holder termasuk PT KAI untuk mengelola dan menjaga pelayanan kereta buat rakyat," tegasnya.

HAK RAKYAT
Pernyataan Hanggoro memang sulit dibantah. Fakta memperlihatkan kereta api sebagai bagian dari transportasi publik terkesan dikelola dengan mengabaikan hak rakyat mendapat pelayanan yang murah, mudah, nyaman, tepat waktu dan aman.

Seorang mahasiswi Universitas Soedirman, Purwokerto, Korrie, mengemukakan sering menggunakan kereta saat hendak kembali kuliah atau pulang ke rumah di Bekasi saat libur kuliah. "Sekarang ini, nggak ada kereta yang murah. Biarpun katanya kereta ekonomi AC tetapi tarifnya mahal banget," ujarnya.

Sedangkan Via, mahasiswi Trisakti, yang sering bolak-balik Jakarta-Cirebon, mempertanyakan ketegasan pemerintah untuk mengkoreksi PT KAI, yang terkesan memperlakukan pelayanan kereta hanya dari sisi bisnis. "Hak rakyat mendapat kereta bertarif murah tetapi pelayanannya memuaskan, sepertinya diabaikan oleh PT KAI. Pak SBY dan Pak Dahlan Iskan harus segera menindak tegas manajemen PT KAI," cetusnya.(aw).