Sedang Diurus STTD Menjadi Institut Transportasi Darat Bekasi

  • Oleh :

Rabu, 28/Agu/2013 13:43 WIB


BEKASI (beritatrans.com) - Sekolah Tinggi Transportasi Darat (STTD) sedang dalam proses pengurusan untuk diubah status menjadi institut. Sejalan dengan proses tersebut, pihak STTD sudah menyiapkan tiga program pendidikan (prodi) baru yakni logistik, pengujian kendaran bermotor (PKB), dan pasca sarjana.Ketua STTD RH Christiono Haribowo mengungkapkan perubahan status tersebut diharapkan bisa diselesaikan. "Kami masih mengurus perizinannya ke Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. Kami berharap tahun depan, status menjadi institut bisa terealisasi," ungkapnya kepada beritatrans.com, Rabu (28/8/2013).Perubahan status itu, dia menegaskan merupakan amanat dari Menteri Perhubungan, Wakil Menteri Perhubungan dan Kepala Badan Pengembangan SDM Perhubungan Kementerian Perhubungan. "Bapak Menhub, Bapak Wakil Menhub dan Bapak Kepala BPSDM Perhubungan memang luar biasa perhatiannya kepada terus ditingkatnya kualitas pendidikan di STTD," cetusnya.Christiono Haribowo menyatakan perubahan tersebut merupakan bagian dari implementasi visi STTD sebagai pusat unggulan pendidikan dan pelatihan dalam rangka peningkatan kualitas sumber daya manusia di bidang transportasi darat yang profesional, andal dan berdedikasi tinggi serta mendukung pelaksanaan otonomi daerah.Selain itu, menjadi bagian dari program menjadi lembaga pendidikan yang mampu unggul dalam persaingan global. "Kami juga bertekad menjadi lembaga pendidikan di lingkungan BPSDM Kementerian perhubungan ini menjadi center of excellence di bidang transportasi darat," tegasnya.NAMA & PRODISoal nama setelah perubahan status, dia mengutarakan bisa menjadi Institut Transportasi Darat atau Institut Transportasi Bekasi. "Soal nama masih bisa dicari dan ditetapkan mana yang terbaik. Yang Pasti perubahan status ini menyebabkan perubahan prodi dari diploma menjadi fakultas," jelasnya.Christiono mengemukakan sejalan dengan perubahan status itu, pihaknya juga sedang mengurus perizinan prodi logistik, PKB, dan pasca sarjana. Dengan demikian, terdapat tujuh fakultas. Sebelumnya sudah ada prodi transportasi darat reguler, transportasi lanjutan, LLAJ dan perkeretaapian."Prodi baru itu kami siapkan sebagai jawaban atas permintaan pasar kerja. Hanya saja memang tidak bisa langsung diimplentasikan atau dibuka langsung rekrutmen taruna untuk ketiga prodi tersebut. Hal ini mengingat keterbatasan asrama dan ruang serta fasilitas belajar," tuturnya.Seiringan prodi, STTD juga menggelar berbagai pendidikan dan pelatihan teknis tentang analisa dampak lalu lintas, manajemen perlengkapan fasilitas LLAJ, manajemen transportasi perkotaan, transport multimoda, manajemen terminal sngkutan jalan, perencanaan dan evaluasi jaringan trayek, logistik & pergudangan, transport demand management, intelligent transport system, serta tailor-madeKarenanya, ketua STTD menjelaskan pihaknya sudah mengajukan pembangunan penambahan asrama, ruang serta fasilitas belajar. "Kalau tahun anggaran 2014 belum masuk, ya bisa diusahakan untuk dialokasikan dalam anggaran tambahan," ujarnya.Juga berencana membangun laboratorium sistem transportasi dan logistik, laboratorium keselamatan transportasi, laboratorium dan perlengkapan jalan, laboratorium teknologi transportasi yang cerdas, laboratorium rekayasa transportasi darat, outdoor laboratory jalan raya, outdoor laboratory perkeretaapian, road safety park, serta live laboratory.Sejalan dengan dibangun dan dioperasikannya status serta prodi baru, STTD juga membentuk lembaga riset bidang kebijakan transportasi, keselamatan, perkeretaapian, multimoda, dan teknologi transportasi.BIAYA PENDIDIKANDengan perubahan status dan penambahan prodi itu, Christiono Haribowo menegaskan biaya pendidikan tidak dibebankan sama sekali kepada taruna. "Gratis. Kami perkirakan untuk satu taruna, negara membiayai lebih dari Rp100 juta.Anggaran biaya pendidikan yang ditanggung negara tersebut, ketua STTD mengemukakan antara lain digunakan untuk gaji tenaga pengajar dan instruktur, pemeliharaan fasilitas pendidikan, serta biaya operasional lainnya.Sejak tahun 2006 hingga 2012, STTD sudah meluluskan 2.630 perwira transportasi darat. Mereka terdiri dari lulusan Diploma III LLAJ sebanyak 1.544 lulusan, Diploma III Perkeretaapian 167 lulusan, Diploma IV Transportasi Darat Lanjutan 637 lulusan, serta Diploma IV Transportasi Darat Reguler 282 orang. (agus w).