Sering Delay, Izin Lion Air Terancam Dibekukan

  • Oleh :

Jum'at, 13/Sep/2013 09:27 WIB


JAKARTA Setelah diterjang isu mogok puluhan pilot yang menyebabkan sejumlah rute penerbangan mengalami penundaan (delay), kini izin rute baru penerbangan PT Lion Mentari Airlines (Lion Air), terancam dibekukan.Ancaman tersebut diungkapkan Ketua Komisi V Laurens Bahang Dama, menyusul kerap terjadinya keterlambatan (delay), pada maskapai penerbangan berbiaya rendah (low cost carrier/LCC) tersebut."Iya, karena saat ini 46 persen pasar domestik sudah dikuasai Lion Air, sementara di sisi lain Lion Air selalu delay, dan ini sangat merugikan masyarakat pengguna jasa," ungkap Ketua Komisi V, Laurens Bahang Dama, di Jakarta, Kamis (12/9/2013).Menurut dia, pertumbuhan sumber daya manusia Lion Air yang ada tak mampu menyamai pertumbuhan armada maskapai milik taipan Rusdi Kirana tersebut. Hal ini mempengaruhi pelayanan, serta on time performance-nya. Karena itu, mesti dimoratorium dulu ijin rute baru baginya. Kemenhub PertimbangkanWakil Menteri Perhubungan, Bambang Susantono menyatakan, Kementerian Perhubungan sedang mempertimbangkan moratorium atau penghentian sementara izin trayek baru bagi Lion Air, karena maskapai tersebut kerap terlambat atau delay.Direktur Jenderal Perhubungan Udara, Pak Herry Bakti, sedang menghitung-hitung. Itu merupakan opsi, katanya, kemarin.Menurutnya, keputusan moratorium merupakan kewenangan Kementerian Perhubungan sebagai regulator. Namun, pemerintah terlebih dahulu akan menyesuaikan kapasitas bandar udara dan mengatur navigasi, juga menyangkut jam operasional bandara. Setelah audit selesai, pemerintah akan memutuskan jadi atau tidaknya pemberian moratorium.Menanggapi hal tersebut, Direktur Umum PT Lion Air, Edward Sirait, Selasa (12/9/2013) mengatakan, jumlah maskapai Lion Air yang beroperasi saat ini hanya 95 pesawat. Itu sangat bisa dicukupi dengan 1.300 pilot (perbandingan 1 pesawat: 10 pilot).Sebagai informasi, keterlambatan Lion Air yang terjadi pada Minggu (1/9/2013) hingga Senin (2/9/2013) diakibatkan karena persoalan ketenagakerjaan, yang bermula di Bali. Selama 2 hari itu, tercatat sebanyak 55 penerbangan mengalami delay."Minggu ini saja ada 35 penerbangan yang delay, 20 flight pada hari Senin," kata Edward, di kantor pusat Lion Air, di Jl.Gadjah Mada No.7, Jakarta.Keterlambatan jadwal penerbangan (delay) pada Minggu antara 1-6 jam. Sementara keterlambatan pada hari Senin sudah lebih singkat menjadi, 1 hingga 3 jam. (santi/machda)