Indonesia Kekurangan 309 Pesawat

  • Oleh :

Kamis, 14/Nov/2013 09:32 WIB


Jakarta (Beritatrans.com) -- Potensi pertumbuhan jumlah penumpang pesawat udara dan jumlah populasi di Indonesia besar. Namun Indonesia kekurangan 309 unit pesawat hingga tahun 2015, ungkap Direktur Utama Garuda Indonesia, Emirsyah Sattar, kemarin.Menurutnya, Indonesia tertinggal dalam hal rasio jumlah pesawat terhadap populasi penduduk dan rasio kapasitas angkut pesawat terhadap populasi.Disebutkannya, kini jumlah armada yang dimiliki seluruh maskapai nasional hanya 508 unit, tahun depan sekitar 549 unit, dan pada 2015 diprediksi 593 unit. "Melihat potensi yang ada, kita masih kekurangan 309 pesawat," kata Emirsyah.Ditambahkan Direktur Operasi Garuda Kapten Novianto, dari segi rasio kapasitas angkut armada dibanding jumlah penduduk juga tertinggal. Ia lalu membandingkan kemampuan maskapai negara tetangga.Maskapai Singapura misalnya, mampu mengangkut 35 juta penumpang per tahun atau tujuh kali dari jumah penduduk (5 juta), Hong Kong 39 juta penumpang dari 7 juta populasi (5,5 kali), Australia 77 juta penumpang dari 23 juta populasi, dan Inggris mampu pengangkut 174 juta penumpang dari 62 jumlah penduduk.Sedangkan maskapai Indonesia hanya mampu mengangkut 80 juta penumpang dari 240 juta penduduk atau rasionya hanya sepertiganya. "Tapi justru dari data ini, ruang untuk tumbuh di bisnis penerbangan sangat bagus.".Faktor pendukung lain yang membuat bisnis penerbangan di Indonesia sangat prospektif adalah pertumbuhan ekonomi nasional mulai tahun 2015 yang berpotensi mencapai 7 persen, jumlah penduduk kelas menengah yang besar, serta kota-kota tertentu yang pertumbuhan ekonominya luar biasa.Ada kota menengah yang berpenduduk 5-10 juta dengan tingkat pertumbuhan ekonominya 6,7 persen dan kota kecil-sedang berpenduduk 3-5 juta dengan PDRB-nya 6,4 persen. Di kota-kota tersebut pertumbuhan penumpangnya sangat signifikan.Selain itu, pemerintah akan membangun 24 bandara baru dengan dana Rp 2,1 triliun. "Tahun depan ada pemilu, ada guyuran uang dalam jumlah besar, juga akan meningkatkan trafik pesawat udara," jelas Emir.(yfent)