Oleh :
MERAK (beritatrans.com) Cuaca ekstrim di Pelabuhan Merak beberapa hari terakhir ini membuat aktivitas kapal di Selat Sunda terganggu. Pihak Angkutan Sungai Danau dan Penyeberangan (ASDP) Indonesia Ferry Cabang Merak selaku pengelola Pelabuhan mengantisipasi kondisi tersebut. Salah satunya dengan mengoptimalkan waktu sandar kapal dengan mempercepat bongkar muat kapal. Kami juga mempersiapkan tug boat yang selalu on-call membantu pelayaran jika sewaktu-waktu ada kapal yang gagal sandar. Koordinasi juga kami lakukan dengan pihak-pihak terkait seperti KSOP (Kantor Syahbandar dan Otoritas Pelabuhan), OPP (Otoritas Pelabuhan Penyeberangan), Gapasdap (Gabungan Pengusaha Angkutan Sungai Danau dan Penyeberangan) dan BMKG (Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika) untuk mengantisipasi hal-hal yang tidak diinginkan, kata Manager Usaha Pelabuhan Merak PT ASDP Indonesia Ferry Cabang Utama Merak, Nana Sutisna, Rabu (20/11).Dengan adanya cuaca ekstrim ini, waktu berlayar kapal menjadi lebih lama dari biasanya. Waktu pelayaran kapal yang normalnya hanya 2 jam, namun kini pelayaran dapat memakan waktu 3 4 jam. Hal tersebut dikarenakan kapal berlayar lebih lambat dari biasanya dan kapal juga sulit bersandar di dermaga. Biasanya waktu sandar bisa jauh lebih lama karena kapal kesulitan merapat ke dermaga, hal itu disebabkan karena ombak dan angin yang cukup kencang, ungkap Nana.Selain kapal yang sulit bersandar di dermaga, cuaca buruk turut menghambat operasional dermaga IV dan V karena hantaman ombak dan arus yang kuat di dua dermaga tersebut. Namun Nana mengaku dermaga tersebut tetap dipergunakan untuk mengantisipasi antrean truk di pelabuhan. Berdasarkan pantauan BMKG saat ini, meskipun ketinggian gelombang cukup tinggi yakni 0,75 1,50m, kondisi cuaca di perairan Selat Sunda terbilang masih dalam keadaan normal dengan kecepatan angin 10-15 knot. (aliy)