JAKARTA (beritatrans.com) - Manajemen Perum DAMRI kebanjiran permintaan mengoperasikan bus. Tak hanya pemerintah Timor Leste, dari dalam negeri pun mengalir deras permintaan untuk mengoperasikan buskota dan bus antarkota.Kepada peserta gerak jalan santai dan family gathering dalam rangka HUT ke-67 DAMRI di Buperta Cibubur, Jakarta Timur, kemarin, Direktur Utama Perum DAMRI Ir. H. Agus Suherman Subrata, MBA, mengungkapkan permintaan tersebut diajukan pemerintah daerah tingkat II Sukabumi, melalui Dinas Perhubungan. "Kami diminta untuk menyiapkan sekaligus mengoperasikan buskota dengan operasional model busway. Kami menyatakan siap. Tinggal pembicaraan lebih lanjut untuk membicarakan teknis detil, juga skema subsidi yang mesti ditanggung pemda bila tarifnya di bawah harga pokok atau jumlah penumpang (okupansi) di bawah rata-rata," tuturnya didampingi Direktur Teknik Bagus Wisanggeni, SH, MM, Direktur Keuangan Drs. I ketut Mudita, MM, dan Direktur Usaha Sarmadi Usman, SE, MM.Agus Suherman Subrata menegaskan permintaan untuk mengoperasikan buskota di daerah-daerah tingkat II, yang sedang berkembang perekonomiannnya, merupakan tanggungjawab pemerintah daerah terhadap kebutuhan mobilitas warganya. Hanya saja, mereka terkesan kurang memberikan kepercayaan penuh kepada operator bus swasta untuk memberikan pelayanan buskota.Pemerintah daerah lebih memilih Perum DAMRI karena memiliki sejarah panjang dan berpengalaman sebagai operator buskota, yang andal dan profesional. Selain itu, DAMRI terbukti bisa menjadi mitra terpercaya bagi pemerintah untuk menyediakan angkutan umum dengan berbasis kepada fungsi katalisator, stabilisator dan dinamisator angkutan publik dan perekonomian.Ternyata permintaan sejenis tak hanya dari Sukabumi, tetapi banyak diajukan oleh pemda lainnya. "Termasuk Bandung, kami diminta take over operasional pelayanan bus Trans Pakuan. Selain itu, diminta untuk membuka rute-rute lain di Bandung," jelasnya kepada beritatrans.com. (aw)