Menhub Siap Bertanggungjawab Atas Kecelakaan Kereta di Bintaro

  • Oleh :

Senin, 09/Des/2013 16:29 WIB


JAKARTA (beritatrans.com) -- Menteri Perhubungan siap bertanggung jawab atas kecelakaan yang menimpa Kereta Api Listrik Commuterline yang terjadi di perlintasan kereta Bintaro Permai, Tangerang Selatan, Senin (9/12/2013)."Pertanggungjawaban tetap pada kami, yaitu Kementerian Perhubungan dan PT. KAI. Kemenhub sudah melakukan usaha perbaikan terkait kereta api khususnya perlintasan kereta agar lebih memberikan keamanan bagi penumpang. Selain itu, Menhub setuju dibuat perlintasan kereta api bawah tanah atau "under pass" untuk memastikan keamanan, kata Menteri Perhubungan E.E Mangindaan di Gedung DPR Jakarta, Senin (9/12/2013).Menurut dia, pihaknya setuju dengan itu (under pass) karena konsep kami. Satu-satunya jalan dengan itu namun belum bisa untuk semua jalan. Untuk mewujudkan rencana itu maka Kemenhub sudah berkoordinasi dengan Kementerian Pekerjaan Umum.Sementara itu, dia mengatakan Kemenhub sudah memperbanyak perlintasan kereta api dan meminta pemerintah daerah untuk menyukseskan rencana itu kedepannya."Keselamatan penumpang yang utama, saat ini kereta api menjadi harapan di masa depan. Karena itu kami memperbanyak frekuensi namun keselamatan tetap terjamin," katanya.Terkait kecelakaan KRL Commuterline, E.E Mangindaan enggan memberikan penjelasan karena menurutnya masih dalam proses investigasi.Karena itu dia meminta masyarakat untuk tidak membuat spekulasi terkait penyebab kecelakaan dan bersabar untuk menunggu hasil investigasi yang sedang berjalan."Kami mencari penyebabnya dan sudah berusaha untuk mengutamakan keselamatan namun masih saja bisa terjadi," katanya.Kecelakaan KRL Commuterline itu terjadi pada Senin (9/12) sekitar pukul 11.00 WIB diberitakan akibat kereta menabrak truk pembawa bahan bakar minyak. KRL itu melayani penumpang jurusan Serpong-Tanah Abang.Kementerian Perhubungan bakal mengkaji penyebab tubrukan di Pondok Betung, Jakarta, Senin, antara KRL Serpong-Tanah Abang dengan truk tangki BBM yang diduga melintasi palang pintu perlintasan yang telah ditutup."Kami akan melihat bagaimana penanganannya karena diduga ada pelanggaran di perlintasan kereta," kata Kepala Pusat Komunikasi Kementerian Perhubungan Bambang S Ervan di Jakarta, Senin 99/12/2013).Bambang mengemukakan, Kementerian Perhubungan menyatakan turut berduka cita atas sejumlah korban yang meninggal dunia akibat peristiwa tragis tersebut.Bambang mengemukakan, pihaknya akan meminta penjelasan antara lain dari pihak KAI dan juga tidak tertutup kemungkinan untuk melakukan usulan perubahan terhadap kondisi perlintasan kereta tersebut.Ia juga mengutarakan agar bagi para pengguna jalan untuk meningkatkan kesadaran diri saat mau melintasi pintu perlintasan kereta, apalagi terhadap kondisi pintu perlintasan yang telah ditutup.(machda)