Cita-cita Sofyan Menjadi Karyawan KAI Kandas

  • Oleh :

Selasa, 10/Des/2013 10:02 WIB


JAKARTA (beritatrans.com) -- Duka mendalam terlihat di kediaman korban tewas tragedi kereta Bintaro, seorang teknisi kereta api naas, Sofyan Hadi (21) di Jalan RA Kartini RT 2/2 Gang Mawar 3, Margahayu, Bekasi Timur, Kota Bekasi, Senin, (9/12) malam. Korban tewas dalam tabrakan KRL dengan truk pengangkut BBM di Pondok Betung, Jakarta Selatan.Anak terakhir dari lima bersaudara pasangan Ade Rukhim, (55) dan Amelia (50) ini baru tiga bulan menjadi teknisi KRL di PT Kereta Api Indonesia (KAI). Sebelumnya korban bekerja di PT Toshiba di Kawasan MM2100 Cikarang Barat.Menurut Ade, korban izin kerja Minggu, (8/12) sekitar pukul 14.00 WIB menuju mess PT KAI di Stasiun Bekasi di Jalan Juanda, Bekasi Utara. "Anak saya pamitan pada Minggu sore," jelas Ade, ibunda Sofyan.Ia mengaku, tidak ada firasat apapun, tapi sebelum ditemukan tewas, anak terakhirnya sempat meminta dirinya untuk menjemputnya di Stasiun Bekasi sekitar pukul 12.00. "Saya jemput, tapi tidak kunjung datang, saya sudah menunggu hingga pukul 12.30," tuturnya.Melihat Sofyan tak kunjung datang, Ade langsung menuju ke rumahnya untuk menunggu kabar. Tapi, ia mendapatkan kabar duka setelah mendengar berita dari media elektronik tentang kecelakaan maut di perlintasan kereta api Pesanggrahan, Bintaro.Mendengar kabar ini, keluarga korban sangat terpukul. Kakak korban, Dewi Anggraeni (25), menambahkan, korban dikenal banyak warga sekitar anak yang baik. Korban juga dikenal sayang kepada keluarga. Bahkan, pihak keluarga mengetahui adik terakhirnya tewas dari televisi. "Dari PT KAI sekitar pukul 16.00 datang memberitahu," ungkapnya.Korban, kata dia, berangkat kerja kemarin siang sekitar pukul 14.00, dan baru pulang harusnya tadi jam 12.00. Saat itu, Sofyan juga sempat SMS dirinya minta dijemput di Stasiun Bekasi sekitar pukul 08.00 WIB.Ia menambahkan, sejak lulus STM Karya Guna 1 memang bercita-cita ingin bekerja di perusahaan kereta api. Cita-citanya berhasil dicapai dan baru tiga bulan ini dia bekerja sebagai teknisi kereta jurusan Tanah Abang-Serpong. "Dia berharap jadi karyawan PT KAI," tegasnya.Cita-citanya sebagai karyawan PT KAI juga bisa terwujud dan dia pernah disuruh oleh atasannya untuk kuliah lagi agar bisa jadi karyawan atau sesuai cita-citanya sebagai masinis kereta. "Karena apabila sudah setahun bekerja, dirinya bisa langsung diangkat menjadi masinis," pungkasnya. (Leny)