Lonjakan Penumpang pada Liburan Natal dan Tahun Baru Bisa 20%

  • Oleh :

Senin, 16/Des/2013 21:30 WIB


JAKARTA (beritatrans.com) -- Direktur Jenderal Perhubungan Darat Kementerian Perhubungan Soeroyo Ali Moeso memprediksi lonjakan penumpang lewat jalur darat pada masa libur Natal dan Tahun Baru bisa 20 persen dibanding tahun lalu yang mencapai 2.781 penumpang.Untuk mengantisipasi lonjakan itu, kata Soeroyo, Kemenhub juga menyiapkan lebih dari 35 ribu armada bus. "Lonjakan penumpang diperkirakan akan terjadi mulai 23 Desember," kata dia, Senin (16/12).Sementara soal kenaikan tarif, Kemenhub menjamin tak akan terjadi jelang liburan panjang akhir tahun ini. "Tak ada kenaikan baik moda angkutan darat, laut, udara, maupun kereta api."Menurutnya, istilah tuslah atau kenaikan tarif jelang musim liburan tidak akan diberlakukan pada angkutan natal dan tahun baru. Tidak ada ketentuan kenaikan tarif, tidak ada tuslah."Tuslah tidak diberlakukan melainkan batas tarif atas dan batas tarif bawah. "Kalau untuk moda transportasi darat ada batas atas dan batas bawah. Tidak boleh menaikkan tarif lebih dari 30 persen, dan kalau tidak musim liburan tidak boleh menurunkan sampai dengan 20 persen, supaya tidak terjadi persaingan tidak sehat," ungkapnya. Dalam jumpa pers soal kesiapan angkutan Natal dan Tahun Baru itu, terungkap Kementerian Perhubungan melakukan koordinasi dengan instansi terkait semisal Kepolisian dan Pemda (Dishub) terkait kesiapan prasarana kelayakan jalan, serta antisipasi lokasi-lokasi wisata dan pembentukan tim monitoring tingkat pusat dan daerah.Soeroyo menambahkan monitoring angkutan Natal dan Tahun Baru akan dilakukan 20 Desember 2013 hingga 5 Januari 2014 di posko gedung karya lantai 8 Direktorat LLAJ.(ridwan/yfent)