Jasa Marga Targetkan 2014 Operasikan Lima Jalan Tol

  • Oleh :

Jum'at, 20/Des/2013 15:58 WIB


JAKARTA (beritatrans.com) -- PT Jasa Marga (Persero) Tbk, menargetkan pada 2014 mampu mengoperasikan lima ruas tol baru sepanjang 48 kilometer, sedangkan total transaksi di seluruh gerbang tol milik BUMN Tol ini selama 2013 diperkirakan sebanyak 1,25 miliar kendaraan dan membukukan pendapatan Rp5,68 triliun.Lima ruas tol baru itu adalah JORR W2 Utara Ruas Kebon Jeruk-Ulujami (7,07 km), Bogor Ring Road Ruas Kedunghalang-Kedungbadak (2 km), Semarang-Solo Ruas Ungaran-Bawen (12,3 km), Gempol-Pandaan (12 km), dan Gempol-Pasuruan Ruas Gempol-Rembang (13,9 km), jelas Direktur Utama PT Jasa Marga Adityawarman di Jakarta, Kamis (19/12/2013) malam.Menurutnya, pada tahun 2013 Jasa Marga telah menyelesaikan pembangunan dua ruas tol baru sepanjang 18,23 km yaitu Jalan Tol Bali Mandara sepanjang 12,7 km yang sudah dioperasikan sejak 23 September 2012, serta Jalan Tol JORR W2 Utara Ruas Kebon Jeruk-Ciledug sepanjang 5,53 km yang saat ini sedang dilakukan uji kelaikan operasi."Untuk JORR W2 Utara ruas Kebon Jeruk-Cileduk sepanjang 5,53 km diharapkan bisa diresmikan oleh Menteri Pekerjaan Umum, setelah semua persyaratan mulai dari kelaikan rambu dan teknis jalan sudah lolos uji dari pihak terkait," katanya.Ia juga menegaskan, secara keseluruhan JORR W2 Utara diharapkan bisa dituntaskan pada 2014, tepatnya pertengahan Juni setelah pembangunan sisanya yakni Seksi IV Cileduk - Ulujami sepanjang 2,07 km bisa diselesaikan.Karena itu, kata Aditya, jika ruas Tol JORR W2 Utara tersebut sudah dioperasikan, maka secara keseluruhan akan menghubungkan lima ruas tol yang sudah beroperasi, yaitu Jakarta-Cikampek, Jagorawi, Jakarta-Serpong, Jakarta-Cikampek dan Tol Soediyatmo (Bandara)."Dengan beroperasinya JORR W2 Utara ini juga diperkirakan akan mengurangi kepadatan Tol Dalam Kota Jakarta sekitar 30 persen karena kendaraan dari arah Bekasi dan Bogor yang akan menuju Bandara atau Tangerang dan sebaliknya, tak perlu lagi melintas di Tol Dalam Kota Jakarta," katanya.Keberadaan Jalan Tol Bogor Ring Road yang akan beroperasi sampai dengan Kedungbadak pada 2014, diperkirakan akan mengurangi kepadatan kendaraan yang dari arah Yasmin yang akan menuju Jakarta melalui Jagorawi.Sedangkan, Jalan Tol Semarang-Solo Ruas Ungaran-Bawen diharapkan dapat mengurangi kepadatan di jalan arteri yang saat ini sudah semakin meningkat. Keberadaan jalan tol ini juga diharapkan akan mempersingkat waktu tempuh dari Bawen ke Semarang dari sekitar satu sampai dengan dua jam, menjadi tidak lebih dari 30 menit."Sementara itu, Ruas Gempol-Pasuruan seksi I dan Gempol-Pandaan dibangun untuk menghubungkan tiga wilayah yakni Surabaya, Banyuwangi dan Malang," kata Adityawarman.Kinerja PerusahaanMenyinggung kinerja perusahaan, Adityawarman menjelaskan, volume lalu lintas transaksi di ruas jalan tol yang dikelola oleh Jasa Marga dan anak perusahaannya diproyeksikan hingga akhir 2013 mencapai 1,25 miliar kendaraan."Karena itu, pendapatan tol Jasa Marga yang pada akhir 2013 diproyeksikan berkisar Rp5,68 triliun sehingga total pendapatan usaha Jasa Marga diperkirakan adalah Rp10,4 triliun termasuk di dalamnya pendapatan konstruksi sebesar Rp 4,39 triliun," katanya. gtoTargetkan Rp7 TriliunKemudian, katanya, pada 2014 nanti, diproyeksikan Jasa Marga akan membukukan pendapatan usaha di luar pendapatan konstruksi sebesar Rp7 triliun."Ini efek setelah beroperasinya beberapa ruas tol baru di tahun depan," katanya.Direktur Keuangan Jasa Marga, Reynaldi Hermansyah menyebut bahwa pada akhir 2013 penyerapan belanja modal konsolidasi diperkirakan mencapai Rp5,4 triliun."Kami juga telah berhasil menerbitkan obligasi berkelanjutan I Tahap I seri S pada Bulan September 2013 dengan jumlah pokok obligasi sebesar Rp2,1 triliun," kata Hermansyah.Adityawarman menambahkan, dalam hal modernisasi transaksi, pada tahun ini jumlah Gardu Tol Otomatis (GTO) sudah beroperasi sebanyak 76 gardu di beberapa gerbang tol dan pada tahun 2014 direncanakan akan melakukan penambahan gardu GTO menjadi sejumlah 136 gardu."Kami berharap mampu mampu meningkatkan penetrasi penggunaan e-toll card. Terbukti di gerbang tol yang dekat dengan pemukiman padat, penggunaan e-Toll Card telah meningkat mencapai lebih dari 20 persen dari total transaksi seperti pada Gerbang Tol Kamal 4 mencapai 37 persen, GT Pondok Ranji 24,51 persen dan GT Fatmawati 22,34 persen," katanya. (machda)