JAKARTA (beritatrans.com) -- Kementerian Perhubungan (Kemenhub) mengatakan pada 22 Januari akan mulai diterapkannya teknologi inaport atau pengendalian arus masuk dan menekan biaya logistik di pelabuhan. Pasalnya, pada awal mula sistem inaport akan diterapkan di Pelabuhan Tanjung Priok.Wakil Menteri Perhubungan (Wamenhub) Bambang Susantono menuturkan inaport sebetulnya telah berjalan secara patrial. Dengan Inaport ini juga pemerintah dapat memastikan bagaimana logistik berjalan dengan baik."Karena inaport itu kan NSW itu layanan di pelabuhan layanan logistik terpadu dengan platform elektronik, trademap dan portmap, besok inaport map, pembaruannya kita coba yang domestik, internasional lebih kompleks," kata Bambang saat acara Indonesia Investor Forum 3 di JCC, Jakarta, Selasa (21/1).Bambang menambahkan, setelah menerapkan sistem inaport di Tanjung Priok, Kementerian Perhubungan juga menargetkan pada tahun ini akan menerapkan di Pelabuhan Balawan, lalu di ikuti Pelabuhan Surabaya dan Makasar."4 pelabuhan titik sambung arus barang domestik akan tercover, dwelling time bisa dikurangi signifikan, karena kalau masuk sistem sudah ketahuan kapan bersandar kapan keluar. Saat ini masih manual," jelasnya.Tidak hanya Inaport, kata Bambang, Kementerian Perhubungan juga tengah menyiapkan Vessel Traffic Scheme (VTS) atau jika disektor udara VTS ini merupakan sektor yang sama seperti ATC. Di mana, VTS akan mengatur laju masuk atau keluarnya kapal-kapal di Pelabuhan. "Jadi VTS ini mengatur lalu lintas, parkir di mana, gunanya untuk menunjang ini, bener tidak masuk jam sekian, persis kaya udara, sehingga tidak menunggu lagi," kata dia.(yfent)