Laba Angkasa Pura II Menurun karena Tak Atur Lalu Lintas Pesawat

  • Oleh :

Sabtu, 25/Janu/2014 16:09 WIB


JAKARTA (beritatrans.com) - Pemerintah secara resmi pada 2013 lalu membentuk operator tunggal single provider penerbangan Indonesia yaitu Perum Lembaga Penyelenggara Pelayanan Navigasi Penerbangan Indonesia (LPPNPI).Angkasa Pura sebagai pengelola bandara menyerahkan bisnis ATC (Air Traffic Control) mereka ke LPPNI. Penyerahan bisnis ini diakui menurunkan laba BUMN pengelola bandara itu. Direktur Keuangan Angkasa Pura (AP) II Laurencius Manurung mengatakan dengan penyerahan bisnis ATC penurunan laba mereka mencapai Rp 200 miliar. Laba belum diaudit sebelum dipotong pajak tahun lalu hanya Rp 1,4 triliun. "Sebelumnya (2012) laba kita Rp 1,6 triliun. Keuntungan berkurang Rp 150 - Rp 200 miliar. Itu keuntungan berkurang tapi tergantung nilai tukar juga karena bayarnya pakai dolar (USD)," ucap Laurencius. Menurut Laurencius, potensi pendapatan dari bisnis ATC cukup besar mencapai Rp 600 miliar per tahun. Angka ini baru dari Angkasa Pura II yang mengelola bandara bagian Barat Indonesia. "Laba kita akhir minggu ini selesai audit. Air Navigasi itu besar Rp 500 - Rp 600 miliar (pendapatan) karena memang mereka banyak pakai dolar (USD). Apalagi kondisi dolar sekarang banyak pendapatan mereka," tutupnya. Pada awal tahun, Menteri Perhubungan EE Mangindaan mengatakan, selama ini ada empat operator yang mengurusi penerbangan Indonesia, mulai saat ini hanya satu operator yang bertanggung jawab penuh, yakni LPPNPI. "Terbentuknya organisasi ini tonggak sejarah dalam penerbangan Indonesia. Indonesia memiliki single provider dalam penerbangan. Layanan trafic control dalam beberapa waktu terakhir mendapat perhatian karena tingginya frekuensi penerbangan maskapai," ujar Mangindaan.(gis)