Carmelita: Legislator Harus Berpihak Pada Transportasi Laut dan Logistik

  • Oleh :

Senin, 31/Mar/2014 13:18 WIB


JAKARTA (beritatrans.com) - Pemilihan umum anggota legislatif (pileg) yang digelar pada 9 April 2014 nanti, dan Pemilihan Presiden tiga bulan kedepan menjadi penentu kemana arah negeri ini akan dibawa.Wakil Ketua Umum Kadin Bidang Logistik, Carmelita Hartoto mengungkapkan keprihatinannya atas permasalahan tengah berkembang di publik. Para caleg dan capres lebih menonjolkan program kepada bidnag kesehatan dan pendidikan.Mereka belum menunjukkan adanya keberpihakan terhadap pengembangan moda transportasi laut dan logistik nasional. Padahal, kedua sektor ini backbone pertumbuhan ekonomi. "Hal ini menjadi keprihatinan bersama. Sebab, sebagai negara kepulauan terluas bahkan terbesar di dunia, Indonesia bisa menciptakan masa depan yang lebih baik dengan cara memanfaatkan potensi sektor transportasi laut dan logistik sebagai backbone pertumbuhan, bukan seperti sekarang, kedua sektor itu kurang terurus," ungkap Carmelita yang juga Ketua Indonesia National Shipowner Association (INSA) di Warung Kita Resto Menara Karya, Jakarta, Senin (31/03/2014).Menurutnya, selama ini rakyat masih menanggung mahal biaya transportasi dan logistik dalam negeri karena keduanya kurang terurus. Pengertian mahal ini bisa diterjemahkan baik dalam konteks biayanya yang mahal maupun dampaknya."Saya tidak bisa bayangkan, harga jeruk dari China lebih murah dari harga jeruk Medan hanya karena efisiensi logistik dan mahalnya biaya ke pelabuhanan," ujarnya.Carmelita menambahkan, di sektor logistik daya saing Indonesia berada pada rangking 59 dunia, jauh di bawah Singapura, Malaysia, Thailand, dan Vietnam. Seharusnya, potensi demografi dan geografis, seharusnya rangking Indonesia bisa diperbaiki menjadi rangking 15 dunia.Di sektor angkutan laut, Indonesia selama sembilan tahun terakhir telah menerapkan kebijakan asas cabotage. Sejak saat itu, pertumbuhan armada niaga nasional melesat bahkan kini di kawasan Asean, posisi Indonesia telah meninggalkan Malaysia dan Filipina.Lebih lanjut, wanita yang akrab disapa Memey ini menjelaskan, potensi sumber daya transportasi laut dan logistik yang besar, Indonesia bisa memperbaiki rangkingnya di kawasan Asean bahkan menyalip Singapura."Saat ini sektor transportasi laut dan logistik membutuhkan legislator dan capres yang memiliki keberpihakan kepada kedua sektor tersebut sehingga kedepan, masyarakat dapat menikmati biaya transportasi dan logistik yang murah dan aman," paparnya.Seluruh moda transportasi sangat membutuhkan pemimpin dan pemerintah yang berpihak terhadap transportasi, agar komuditas disetiap wilayah Indonesia bisa relatif sama, dan tidak membebankan masyarakat Indonesia.(gis)