Turunnya Ekspor CPO Bikin Lesu Usaha Pelayaran di Jambi

  • Oleh :

Rabu, 02/Apr/2014 08:30 WIB


Berbagai masalah terindikasi menyebabkan penurunan kinerja industri pelayaran di provinsi Jambi. Aktifitas pelabuhan dan daya angkut terlihat sepi. Ketua Asosiasi JAKARTA (beritatrans.com) - Penurunan harga batu bara di pasaran dunia, penurunan ekspor minyak nabati/crude palm oil (CPO) dan berkurangnya debit air Sungai Batanghari menjadi bagian dari penyebab lesunya usaha pelayaran di Jambi.Asosiasi Pengusaha Pelayaran Nasional atau Indonesia National Shipowners Association (INSA) Jambi, Edie Best, mengemukakan faktor-faktor itu yang menyebabkan aktfitas pelabuhan dan load factor kapal menurun dratis.menjelaskan berbagai masalah itu antara lain penurunan harga batu bara di pasaran dunia, penurunan ekspor minyak nabati/crude palm oil (CPO) dan berkurangnya debit air Sungai Batanghari.Selama ini, dia mengemukakan jasa pelayaran mengandalkan angkutan sektor batu bara, CPO dan karet sebagai komoditas ekspor keluar negeri dan lokal antar daerah. Sehingga kegiatan pelabuhan dan angkutan setiap hari tergantung pada tren ekspor Jambi.Meski permintaan angkutan menurun, namun pengusaha pelayaran masih bisa bernafas karena permintaan pada jasa penyewaan kapal masih stabil dan tarifnya pun normal.Contohnya, tarif angkutan ke Malasyia langsung dari pelabuhan dihargai minimal 12 dolar AS per ton. Angkutan kapal lokal beroperasi dari pelabuhan Talang Duku ke tujuan Jambi-Dumai, Jambi-Palambang. Ada pula rute menuju pelabuhan Merak dengan 60 kapal. Adapun kunjungan kapal per bulan mencapai 150 cold.Anggota kita ada 30 pelayaran. untuk yang 60 kapal yang diimiliki 6 perusahan, yang lainnya merupakan kapal-kapal keagenan, ungkapnya.(rima/aw)