Oleh :
Bekasibusiness.com -- Kepadatan arus barang di Pelabuhan Tanjung Priok setiap menjelang Puasa dan Lebaran selalu memperburuk performansi dwelling time. Hal ini selalu menjadi ancaman bagi para pengusaha logistik di pelabuhan tersebut.Untuk menghadapi lebaran dimana kapasitas infrastruktur pelabuhan Tanjung Priok tetap sama dengan tahun lalu. Namun volumenya akan naik tinggi sampai 20 persen hingga 30 persen ini. Belum ada langkah kongkritnya," ujar Ketua Umum Asosiasi Logistik Indonesia (ALI), Zaldi Masita, di Jakarta, Selasa (6/5/2014).Zaldi mengharapkan, para shipper mulai mengalihkan importnya ke CDP (Cikarang Dry Port), Marunda, atau pelabuhan laut seperti Tanjung Perak dan Tanjung Emas agar tidak mengalami dwelling time sampai dua minggu di Pelabuhan Tanjung Priok.Sebab, jika dwelling time di Priok terus memburuk, citra sistem logistik di Indonesia akan memburuk di dunia internasional."Sudah saatnya, impor maupun ekspor melalui Tanjung Priok dialihkan melalui pelabuhan lain agar kegiatan ini tidak menumpuk di satu pelabuhan," ungkap Zaldi.(machda/willam)