JAKARTA (beritatrans.com) Penjualan tiket sistem online belum efektif. Sebab, dari pengalaman selama ini penjualan sistem konvensional lebih dominan. Hal ini setidaknya diakui perusahaan maskapai penerbangan Citilink Indonesia. Bagi calon penumpang membeli tiket secara online seharusnya akan lebih mudah dan praktis. Saat ini penjualan tiket Citilink masih didominasi oleh penjualan melalui biro perjalanan, disusul dengan penjualan online, dan yang memiliki porsi paling kecil adalah penjualan melalui call center, jelas Commercial Project Director Citilink Indonesia Hans Nugroho, Senin (26/5/2014). Hans mengakui, pembelian tiket pesawat melalui online 25-30 persen, 65 persen melalui travel agent, lima persen call center. Sementara di luar negeri pembelian tiket pesawat melalui online mencapai 95 persen.Menurut dia, tidak mudah bagi perusahaan untuk mengubah kebiasaan masyarakat dalam membeli tiket, dari yang biasanya membeli secara konvensional melalui gerai menjadi pembelian secara online. Meski begitu, tambahnya, jumlah orang yang melakukan perjalanan udara dari waktu ke waktu terus bertambah, sehingga perusahaan terus memberikan lebih banyak pilihan bagi mereka untuk mendapatkan tiket. Karena itu, kami mengindentifikasi kantong-kantong yang cukup besar, pangsa pasar Citilink, dengan membuka gerai sales box di tempat yang sering dan mudah didatangi pembeli, seperti hypermarket, ujar Hans.Saat ini Citilink terus melakukan kerja sama dengan berbagai macam minimarket dan hypermarket dalam mendistribusikan tiket, baik itu berupa penjualan maupun hanya sekadar opsi pembayaran tiket. Seringkali orang membeli tiket pesawat di tempat yang jauh dari tempat tinggalnya, sementara mereka belum terbiasa membeli tiket online, paparnya. (machda)