Angkasa Pura I Gandeng UMKM-Pengusaha Lokal Selesaikan Proyek Bandara

  • Oleh :

Jum'at, 11/Jul/2014 16:18 WIB


MANGUPURA (beritatrans.com) Proyek pengembangan Bandara I Ngurah Rai Bali hingga saat ini hampir selesai. Di sisi lain, manajemen PT. Angkasa Pura I (Persero) siapkan komersial area di bandara. Seiring dengan hal itu, secara terbuka Angkasa Pura I mengajak pelaku usaha di Bali untuk turut serta mempercepat penyelesaian proyek tersebut. Untuk itu, AP I melakukan proses seleksi mitra usaha kategori UMKM dan mitra usaha untuk Terminal Domestik. Setelah melalui proses seleksi yang transparan, President Director Angkasa Pura I, Tommy Soetomo (4/7/2014) melakukan penandatanganan kontrak dengan para pemenang yaitu 7 perusahaan kategori UMKM dan 9 perusahaan untuk seleksi Terminal Domestik.Mitra usaha Terminal Domestik yang terlibat dalam acara ini diantaranya adalah PT. Bali Pawiwahan, DFS Holdings Limited, Host of Holland B.V, WH Smith Travel Limited. Sementara itu, mitra UMKM yang terlibat diantaranya adalah PT. Wahana Krishna Dana, PT. Bali Satwika, PT. Pratisheena Indogarba.Seperti diketahui bersama, beberapa waktu lalu para pengusaha yang tergabung dalam Paguyuban Pedagang Bandara (P2B) meminta Angkasa Pura I agar dapat memfasilitasi pengusaha lama yang terhenti karena proyek pengembangan bandara dan renovasi terminal dapat kembali berusaha di Bandara I Gusti Ngurah Rai. Untuk itu, Angkasa Pura I selaku pengelola bandara telah membuka kesempatan kepada seluruh anggota P2B (UMKM) untuk berpartisipasi dalam proses seleksi mitra usaha. "Sesuai komitmen kami bersama kepada Pemerintah Provinsi Bali, Komisi VI DPR RI, Komnas HAM, Angkasa Pura I memfasilitasi para pengusaha lama yang termasuk dalam kategori UMKM untuk dapat berusaha di Bandara I Gusti Ngurah Rai. Penunjukan mitra usaha di seluruh bandara yang kami kelola wajib berpegang pada prinsip-prinsip Good Corporate Governance (GCG). Karena itu, semua calon mitra usaha harus melalui proses seleksi secara terbuka" jelas Tommy.Disebutkan Tommy, Angkasa Pura I sejak 2010 memfokuskan diri pada peningkatan pendapatan dari sisi nonaeronautika, antara lain dengan mengembangkan manajemen pengelolaan area komersial di Bandara I Gusti Ngurah Rai. "Dalam mengembangkan area komersial, Angkasa Pura I dan GVK Airport, melalui Ngurah Rai Commercial SBU menggunakan konsep seleksi secara online dan terbuka. Melalui sistem ini proses penunjukkan mitra usaha menjadi lebih profesional, transparan, akuntabilitas, bertanggung jawab, independent, dan fairness," ujar Tommy. Saat ini, luasan terminal domestik mencapai 65.800 m2, atau meningkat sejumlah 495% dibandingkan sebelumnya yang hanya 13.300 m2.Dijelaskan pula bahwa kerja sama yang terjalin antara Angkasa Pura I dengan 7 mitra UMKM dan 9 pengusaha adalah wujud keseriusan Angkasa Pura I dalam mendukung pertumbuhan perekonomian Bali."Kami mensyaratkan para pengusaha untuk mempekerjakan warga lokal. 70 % tenaga kerja wajib dari Bali, sehingga keberadaan bandara dapat memberikan kontribusi positif terhadap peningkatan perekonomian Bali," ujarnya. Bagi masyarakat Bali yang ingin bekerja dan bergabung dengan perusahaan retail di bandara, Angkasa Pura I telah membuka jalur seluas-luasnya melalui website www.job-dps.net. Commercial SBU selaku pengelola dan pengembang area komersial bandara I Gusti Ngurah Rai telah berhasil mencatat titik baru dalam sejarah pengelolaan retail bandara di Indonesia. Hal ini ditandai dengan peningkatan pendapatan sebesar 12 (dua belas) kali dibandingkan pendapatan tahun-tahun sebelumnya. Dengan peningkatan pendapatan yang signifikan, diharapkan dapat berbanding lurus dengan peningkatan kualitas pelayanan untuk pengguna jasa Bandara I Gusti Ngurah Rai. Kualitas pelayanan yang semakin membaik akan berdampak bagi pencapaian visi perusahaan yaitu untuk menjadi salah satu dari 10 bandara terbaik di Asia. (achdami)