JAKARTA (beritatrans.com) - Pemerintah melakukan pengendalian bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi jenis Solar dan Premium. Salah satunya adalah dengan cara meniadakan premiun di SPBU rest area jalan tol.Menteri ESDM Jero Wacik memaparkan, kebijakan tersebut berjalan lancar dab tidak mendapatkan protes dari para pengguna. Hal itu dia buktikan saat secara langsung memonitoring pengendalian BBM tersebut dengan mengunjungi rest area."Ternyata ada beberapa supir atau pelanggan, begitu mau isi dikasih tahu adanya hanya pertamax, sebagian masyarakat tidak jadi isi, mereka bilang nanti saja isi di Bogor atau Bandung, tidak marah tapi tidak jadi beli, tapi sebagian besar isi saja,"katanya di Kementerian ESDM, Kamis (7/8/2014).Menurut Jero, rencana pengendalian BBM tersebut dilakukan untuk menghemat cadangan minyak. Seperti diketahui, kuota BBM bersubsidi telah dikurangi dari 48 juta kiloliter (kl) menjadi 46 juta kl."Sekarang kalau tidak dikendalikan nanti habis November. Kita kan target 1,3 juta kl, karena yang semestinya 48 juta kl jadi 46 juta kl. Kalau tidak diapa-apakan jadi 47 juta kl,"jelasnya.Sebelumnya, Vice President Coorporate Pertamina, Ali Mundakir, menjelaskan total jumlah SPBU di jalan tol mencapai 29 unit. Dari jumlah tersebut, 27 unit SPBU ada di wilayah Marketing Operation Region III (Jawa bagian Barat) dan 2 unit SPBU ada di wilayah Marketing Operation Region V (Jawa Timur). (tifa).