Orang "Kaya" Jakarta Belum Pakai Mobil Pribadi

  • Oleh :

Jum'at, 22/Agu/2014 14:23 WIB


JAKARTA (beritatrans.com) - Dua hari terakhir, jalanan di pusat kota Jakarta masih lengang. Banyak kendaraan yang biasanya antre menjelang lampu merah atau traffic light tak kelihatan lagi.Kalau kemarin, Kamis (21/8/2014) bisa dimaklumi karena ada demontrasi besar-besaran di seputar Silang Monas dan Kementerian Agama terkait pembacaan putusan sengeka pilpres di Mahkamah Konstitusi (MK) dan DKPP. Akibatnya, banyak masyarakat yang memilih naik kendaraan umum dibanding membawa kendaraan pribadi.Namun begitu, PT Kereja Commuter Jakarta (KCJ) mengakui, jumlah penumpang yang diangkut sejak kemarin hinngga hari ini, Jumat (22/8/2014) masih normal. Artinya tidak ada permintaan terlalu signifikan ke angkutan umum khususnya KA."Jumlah penumpang masih di range normal. Kemarin penumpang KCJ tercatat 602.955 orang," ujar Manager Komunikasi KCJ Eva Chaerunnisa menjawab beritatrans di Jakarta, Jumat (22/8/2014).Menulik data tersebut, sebenarnya jumlah penumpang angkutan umum di Jakarta masih normal dan bisa dilayani moda transportasi yang ada, seperti KA, buskota, metromini, angkot bahkan Transjakarta. Kalaupun mereka tidak membawa kendaraan bisa dilayani.Buktinya, kemarin banyak angkutan umum tak bisa jalan khususnya bus dan angkot. Sementara, kantor pemerintah dan swasta tetap masuk seperti biasa."Jadi, kapasitas angkutan umum yang ada masih cukup. Cuma harus ditingkatkan dan terus ditambah kapasitasnya termasuk moda KA," aku Eva.Ketua DPP Organda. Ekasari Lorena pernah mengatakan, jika orang kaya baru di Jakarta tidak ramai-ramai naik kendaaraan pribadi Jakarta tak macet seperti sekarang."Kini kita harus lakukan manajemen yang baik, mengelola angkutan umum sehingga bisa tetap eksis melayani masyarakat. Tapi, semua itu butuh peran dan partisipasi pemerintah melalui kebijakan yang dibuatnya," kata Eka. (isk)