Pelaut Indonesia Pasok Devisa Rp16 Triliun Per Tahun

  • Oleh :

Rabu, 03/Sep/2014 07:37 WIB


JAKARTA (beratatrans.com)--Devisa yang dihasilkan pelaut Indonesia yang bekerja di kapal-kapal asing di seluruh dunia mencapai Rp16 triliun per tahun. Jumlah itu dengan asumsi saat ini ada 78.000 pelaut Indonesia yang bekerja di kapal asing dan mereka rutin mengirimkan uang pada keluarganya di Indonesia. Mereka menempati berbagai posisi, mulai anak buah kapal (ABK) biasa sampai capten kapal atau nakhoda."Dengan asumsi rata-rata pelaut kita menerima gaji US$3.500 per bulan, setelah dipotong biaya hidup dan dikirimkan ke keluarganya di Tanah Air jumlahya mencapai angka Rp16 triliun lebih. Jumlah bisa semakin besar jika kurs dolar AS makin menguat terhadap rupiah," ujar Kepala Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BPSDM) Perhubungan Wahyu Setio Utomo kepada beritatrans.com di Jakarta, Selasa (2/9) malam.Saat ini tercatat ada 78.000 lebih pelaut Indonesia yang bekerja di kapal-kapal asing di seluruh dunia. Mereka itu rutin mengirimkan uang kepada keluarganya di Tanah Air. Mereka menerima gaji dalam dolar AS. Untuk peluat pemula, atau fresh graduate, mendapatkan gaji antara US$900 sampai US$1.300 per bulan. Tapi untuk level capten kapal, gajinya mencapai US$9.000 per bulan," jelas Tomy, sapaan akrab dia.Selama ini, kebutuhan pelaut dunia sangat tinggi dan Indonesia berpeluang mengisi berbagai jabatan di perusahaan pelayaran asing tersebut. "Selama ini, tidak ada alumni Sekolah Tinggi Ilmu Pelayaran (STIP) dan sekolah lain dibawah BPSDM Perhubungan yang menganggur. Mereka langsung terserap lapangan kerja, baik di instansi pemerintah, perusahaan nasional sampai di kapal-kapal asing di seluruh dunia. Mereka menjadi penyumbang devisa yang cukup besar ke Tanah Air," papar Tomy.Oleh karena itu, dia meminta generasi muda Indonesia tidak takut untuk masuk ke sekolah-sekolah pelaut di bawah BPSDM Perhubungan di seluruh Indonesia. "Indonesia dan dunia masih membutuhkan banyak pelaut handal. Sekolah-sekolah dibawah BPSDM Perhubungan sudah terbukti dan diakui mampu mendidik dan menyediakan pelaut-pelaut dunia itu," tegas Tomy.(helmi)