Maskapai Nasional Antisipasi Penutupan Bandara Juanda

  • Oleh :

Selasa, 09/Sep/2014 08:00 WIB


JAKARTA (beritatrans.com)--Maskapai penerbangan nasional tengah mencari solusi yang terbaik agar tidak merugikan masyarakat pengguna jasa terkait rencana penutupan Bandara Juanda Surabaya saat pelaksanaan HUT TNI Oktober 2014 mendatang. "Kalau benar Bandara Juanda akan ditutup dalam waktu lama, kita mesti mencarikan solusi yang terbaik. Kita harus berfikir semua harus untung dan tidak terlalu dikurbankan," ujar Ketua INACA (Indonesia National Air Career Association) Arif Wibowo kepada beritatrans.com di Jakarta, Selasa (9/9).Data INACA dia mengutarakan di Bandara Juanda setiap hari lebih dari 400 pergerakan pesawat. Jika benar nanti bandara akan ditutup antara jam 07.00-14.00, sedikitnya ada 219 pergerakan pesawat yang terganggu. Jika benar bandara akan ditutup selama lima hari, maka lebih dari 1.000 pergerakan pesawat akan terganggu juga."Dampaknya sangat luas, bukan hanya kepada delay yang panjang. Tapi juga rotasi pesawat selama sehari itu. Dan, itu bukan hanya dialami maskapai nasional tapi juga maskapai asing. Bandara Juanda juga melayani penerbangan international setiap hari," papar Arif.Dikatakan, INACA masih menunggu kepastian pembicaraan antara Kementerian Perhubungan dengan Kementerian Pertahanan dan Mabes TNI. Bagaimana hasil akhir dari rencana penutupan Bandara Juanda tersebut. "Yang pasti, kita sebagai pengguna jasa bandara mengusulkan solusi yang terbaik dan paling kecil resikonya," tandas Arif."Masalah ini pula yang perlu disampaikan ke masyarakat. Mereka juga bisa mengantisipasi dengan baik. Bila ada jadwal perjalanan ke Bandara Djuanda sekitar perayaan HUT TNI untuk segera diatu sebaik-baiknya. Jangan sampai nanti justru terhambat atau batal karena kepentingan yang lebih besar," terang Dirut Citilink Indonesia itu.Pengalaman pada pelaksanaan Sidang APEC di Bali tahun silam, rencana itu sudah disampaikan sejak setahun sebelumnya. Dengan begitu, semua pihak terkait bisa mengantisipasi dengan baik. Sementara, pelaksanaan HUT TNI tinggal tiga pekan lagi. "Ini yang harus diperhatikan dan semua pihak bisa memahaminya. Kepentingan negara dan TNI harus tetap berjalan. Namun masyarakat juga tidak terlalu dikurbankan," tegas.(helmi)