Tommy: SDM Transportasi harus Antisipasi Investasi Infrastruktur

  • Oleh :

Kamis, 09/Okt/2014 11:04 WIB


DENPASAR (beritatrans.com) - Pemerintah menggalakkan program Masterplan Percepatan dan Perluasan Pembangunan Ekonomi Indonesia (M3EI). Melalui program tersebut, pemerintah akan membangun infrastruktur bidang transportasi dan sentra-sentra industri untuk memacu pertumbuhan dan ekonomi di daerah."Tahun 2015 diproyeksikan kebutuhan investasi sampai Rp400 triliun untuk membangun infrastruktur transportasi seperti pelabuhan, bandara, ruas jalan termasuk kawasan industri. Implikasinya akan tumbuh sentra-sentra pertumbuhan ekonomi baru di daerah sekaligus butuh SDM pendukung hanya andal di bidang transportasi," kata Kepala Badan Pengembangan Sumebr Daya Manusia (BPSDM) Perhubungan Wahju Satrio Utomo dalam pembukaan Rakornis Pusbang SDM Perhubungan Darat di Denpasar, Kamis (9/1/2014).Pembangunan proyek infrastruktur besar itu, jelas Tommy, tentu kebutuhan SDM profesional bidang transportasi semakin besar. Semua moda darat, laut, udara, kereta api bahkan angkutan sungai danau dan penyeberangan akan tumbuh dan butuh SDM profesional yang menghandle-nya. "Semua itu harus diantisipasi Pemda terutama Dinas Perhubungan terkait. Jangan sampai proyek infrastruktur sudah jadi, tapi SDM pendukungnya belum siap," jelas Tommy mengingatkan.tommy bupatiMenjelang era pasar bebas ASEAN (MEA) tahun 2015 mendatang, menurut Tommy, masalah SDM menjadi sangat krusial. Saat itu, tenaga kerja asing bebas masuk Indonesia selain produk barang dan jasa lain. "Jika SDM Indonesia tidak siap termasuk moda transportasi darat akan menjadi ancaman tersediri. Ironis kalau nanti anak-anak kita hanya menjadi penonton sedang pekerjanya orang asing semua," tandas Tommy.Dikatakan, negara-negara seperti Mianmark, Bangladesh, Birma, Filiphina dan lainnya mulai belajar bahasa dan budaya Indonesia. Negara tetangga itu sadar betul dan menyiapkan SDM-nya sehingga siap go international. Mereka menargerkan tahun 2015 bisa masuk dan bekerja di Indonesia karena peluang dan potensinya sangat besar."Kini, pekerja asal Bangladesh, Miarmark Filiphina sudah masuk di sektor bongkar muat di Pelabuhan Tanjung Priok Jakarta. Jika pasar ASEAN benar dibuka, jumlah mereka akan lebih besar lagi," cetus Tommy.Dia pun mengajak seluruh pemangku kepentingan untuk mengantisipasi dengan baik. Siapkan SDM dengan baik dan dilengkapi dengan sertifikasi international. "PP N0.51/202 tentang SDM Sektor Transportasi, disayaratkan mereka harus dlengkapi dengan sertifikasi profesi yang jelas dan berlaku international. Ini tantangan bagi kita, khususnya yang bergerak di sektor SDM transportasi," tandas Tommy.(helmi)