Kabut Asap, Penerbangan di Bandara Palembang Belum Terganggu

  • Oleh :

Kamis, 30/Okt/2014 17:54 WIB


PALEMBANG (beritatrans.com) - Penerbangan dari dan menuju Palembang Sumatera Selatan kembali terganggu. Kabut asap kembali menyelimuti Bandara Sultan Mahmud Badarudin II sehingga mengganggu penerbangan. Kabut asap itu dipicu dari kebakaran hutan dan lahan kembali menyelimuti Bandara Sultan Mahmud Badarudin II Palembang, Sumatera Selatan, terlihat mulai Kamis (30/10/2014) pagi. Seperti dilaporkan situs viva.co.id, asap mulai menebal sejak pukul 06.00 WIB. Namun, penerbangan di bandara internasional itu belum terganggu karena jarak pandang di landasan pacu masih cukup jauh, yakni 1.000 meter sampai 1.200 meter. Semua jadwal penerbangan masih berjalan normal.Kabut asap tak hanya menyelimuti Bandara, tetapi juga terlihat di sejumlah jalan di Kota Palembang, yang sejak tiga hari terakhir sedikit demi sedikit menebal. Itu terjadi karena belum turunnya hujan lebat di Sumatera Selatan, terutama di daerah-daerah kebakaran lahan gambut. Hujan turun dalam intensitas rendah, sehingga tidak maksimal memadamkan api.Kepala Seksi Observasi dan Informasi Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Bandara Sultan Mahmud Badarudin II, Agus Santosa, mengatakan bahwa belum akan terjadi hujan deras dalam waktu dekat karena kelembapan udara di Sumatera Selatan masih kering. Selain itu, tekanan udara masih terjadi di daerah selatan ekuator.Asap tebal yang menyelimuti Kota Palembang Kamis pagi juga akibat jumlah titik-titik api di kawasan gambut dalam yang kemarin terlihat sebanyak 227 titik. Angin yang membawa asap dari selatan mengarah ke Palembang dan membuat asap kembali pekat.Kebakaran lahan gambut dalam di kawasan Kabupaten Ogan Komering Ilir, Sumatera Selatan, masih terus terjadi. Upaya pemadaman hanya dilakukan dengan menjatuhkan air dari udara dengan bantuan helikopter. Sebab tim yang melakukan pemadaman dari darat yang melibatkan aparat TNI dan Polri sudah ditarik sejak 23 Oktober lalu.Berdasarkan citra satelit TerraAqua yang digunakan BMKG, titik api per 30 Oktober di Sumatera Selatan sebanyak tujuh titik. Semua berada di kawasan gambut Kabupaten Ogan Komering Ilir.(helmi/awe)