Jakarta Kota Tak Aman bagi Perempuan Kelima di Dunia

  • Oleh :

Senin, 03/Nov/2014 08:39 WIB


JAKARTA (beritatrans.com) - Ibukota Jakarta menduduki urutan kelima di bidang keamanan perempuan saat berada di angkutan umum. Sebuah lembaga survey asal Inggris merilis data terbaru, kota yang paling tidak aman adalah Bogota Columbia, Mexico City Mexico, Lima Peru, New Delhi India dan berikutnya Jakarta.Thomson Reuters Foundation, lembaga survey asal Inggris itu fokus dalam penelitian soal keamanan dan keselamatan kaum wanita di berbagai negara di dunia, khususnya di angkutan umum. Hasil survey itu sangat mencegangkan, Jakarta menduduki urutan kelima tidak aman di dunia. Survery itu dilakukan pada 16 kota besar utama di dunia.Seperti dikutip CNN Indonesia, banyak kasus kejahatan paling tidak perlakukan tidak aman atau pelecehan seksual dialami penumpang wanita saat di atas angkutan umum termasuk di Jakarta. "Masalah ini perlu menjadi perhatian serius khususnya otoritas keamanan setempat. Bagaimana bisa meningkatkana keamanan dan kenyamanan wanita dia ats angkutan umum," sebut dia.Dalam survey tersebut, rata-rata responden mengaku pernah menerima pelecehan seksual seperti diraba-raba, bahkan pelecehan dan kata-kata kasar saat di atas kendaraan umum. Kondisi tersebut berbeda sekali dengan aturan UU yang berlaku di negara yang bersangkutan. Dalam beberapa kasus di Ibukota Jakarta, termasuk di Kereta Api (KA), bus TransJakarta yang dikelola Pemprov DKI Jakarta, ibu-ibu khususnya ibu-ibu hamil, menyusui dan membawa anak-anak sering kurang mendapatkan tempat yang layak. Mereka seharusnya mendapatkan prioritas utama tempat duduk di atas kendaraan umum.Dalam KRL Jabodetabek misalnya, ada pengumuman resmi dari operator di setiap KA, bahwa wanita khususnya ibu-ibu hamil dan menyusui serta manula harus mendapatkan prioritas tempat duduk lebih dahulu. Tapi fakta di lapangan berkata lain. Sering terjadi kaum ibu dengan anak-anak kecil harus rela antre bahkan berdiri di atas KRL. Beberapa negara dengan predikat tidak aman bagi perempuan di dunia perlu segera membenahi diri. Jika tidak, bisa masuk daftar hitam atau black list yang akan berdampak negatif, termasuk arus kunjungan wisatawan dan investor ke kota yang bersangkutan.(helmi/aw)