KCJ akan Tertibkan Jasa Ojek di Stasiun Jabodetabek

  • Oleh :

Selasa, 11/Nov/2014 14:45 WIB


JAKARTA (beritatrans.com) - Manajemen PT KAI Commuter Jabodetabek (KCJ) terus menertibkan jasa angkutan ojek sepeda motor di sekitar stasiun di wilayah Jabodetabek. Selama ini ojek seperti anak haram, tidak masuk alat transportasi umum tapi keberadaan mereka di lapangan sangat dibutuhkan."Keberadaan ojek tak bisa dilarang. Tapi harus ditata dan ditertibkan agar mereka tetap kondusif," ujar Direktur Operasi KCJ Dwiyana menjawab beritatrans.com di Jakarta, Selasa (11/11/2014).Mengacu pada pengalaman penertiban di Stasiun Djuanda Jakarta, lanjut dia, ojek dan bajaj bahkan taksi bisa ditata dan diatur dengan baik. Ojek tak boleh sembarangan apalagi sampai mengganggu pihak lain.Mereka diberikan tempat khusus untuk mangkal sehingga tidak parkir sembarangan sampai mengganggu pengguna jalan yang lain."Saat ini tercatat ada 450 motor ojek dan 200 bajaj. Mereka setiap hari mangkal dan mencari penumpang di Stasiun Djuanda. Mereka harus ditata dan dikendalikan agar tetap tertin tapi bisa mencari makan dengan baik," kata Dwiyana.Tapi dengan pendekatan yang baik serta pengertian, mereka bisa dan mau diatur. "Jasa ojek dan bajaj bsa tertib dan mangkal di satu lokasi. Stasiun Djuanda pun makin tertata dengan baik," papar Dwi didampingi Nuke dari Humas KCJ."Kini mereka membentuk paguyuban sendiri dan mengatur bagaimana pola dan sistem kerjanya. Itu terserah mereka, yang penting menjaga ketertiban dan pelayanan penumpang KRL tidak terganggu," tandas Dwi.Cuma satu kesulitannya, pengguna jasa ojek itu sebagian sudah langganan.Jadi, aturannya tak bisa sama dan seragam. "Untung mereka tahu dan sadar, mana penumpang langganan dan mana bukan. Yang penting tertib dan lancar," tegas Dwiyana.(helmi)

Tags :