Memey: Hanya Pelindo II Berlakukan Tarif Dalam Dolar AS

  • Oleh :

Jum'at, 14/Nov/2014 20:06 WIB


JAKARTA (beritatrans.com) - Wakil Ketua Umum Kadin Bidang Logistik Carmelita Hartoto, yang menjelaskan pengenaan tarif tersebut masih berlaku di Pelabuhan Tanjung Priok saja. Pelabuhan di luar Pelindo II, telah bersedia menerapkan tarif dalam bentuk rupiah."Soal mata uang hanya Pelindo II. Yang lain sudah bersedia pakai rupiah," kata Memey dalam dialog KADIN dengan Menteri Perhubungan Ignasisu Jonan di Jakarta, Jumat (14/11/2014).Dalam kesempatan tersebut, pengusaha nasional mengeluhkan soal tarif jasa kepelabuhanan di Pelabuhan Tanjung Priok di Jakarta Utara yang masih memakai menggunakan dolar AS.Keluhan ini disampaikan oleh Pengusaha Benny Sutrisno kepada Menteri Perhubungan Ignasius Jonan, saat bertandang ke kantor Kadin Pusat. Jonan datang ke KADIN didampingi Plt Dirjen Perhubungan Udara Kemenhub, Bambang Tjahjono itu.Benny mengaku tak habis pikir dengan transaksi memakai valuta asing di pelabuhan yang dikelola oleh PT Pelindo II (Persero) itu. "Saya usser (pengguna) dan eksportir. Di UU tarif pakai mata uang harus rupiah. Kalau pakai dolar bisa dipidanakan, kalau di Pelindo II pakai dolar," kata Benny.Dalam UU itu disebutkan, transaksi di dalam pelabuhan di dalam negeri seperti container handling charge (CHC) harus memakai rupiah. Selain tarif dalam dolar, Benny mengeluhkan pengenaan pajak pelabuhan. Pajak ini dikenakan oleh pelabuhan kepada pengguna jasa. "Ini ada pengenaan PPN, apakah disetorkan oleh Pelindo," tanya Benny lagi.Akibat transaksi di dalm negeri yang menggunakan dolar tersebut, baik Memey atau Benny sepakat membuat kebutuhan dolar AS makin tinggi dan membuat tekanan pada nilai tukar Rupiah makin berat.Oleh karena itu, tambah Benny, nilai tukas Rupiah terhadap dolar AS makin berat. Sementara, sesuai UU transaksi di dalam negeri bisa menggunakan rupiah. "Hal itu sudah diatur dalam UU, jika melanggar bisa masuk kategori pidana," tandas dia.Menanggapi keluhan ini, Menhub Igasius Jonan langsung menelepon Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Rini Soemarno yang membawahi Pelindo II. Saat menelepon Rini tidak mengangkat, namun tak lama Rini balik menelepon Jonan."Menteri BUMN setuju akan perintahkan ke Pelindo," jawab Jonan setelah menerima telepon dari Rini yang didampingi Ketua Umum KADIN Suryo Bambang Sulistio dan Emirsyah Satar itu.Pernyataan Jonan langsung memperoleh tepuk tangan dari puluhan pengusaha yang hadir. "Ini baru namanya menteri yang propelaku usaha. Dia tahu banget apa yang dialami pengusaha dan bagaimana membantu mereka," cetus seroang pengusaha lain.Seperti diketahui, sebelum menjadi Dirut KAI,Jonan adalah seorang profesional yang bekerja di berbagai perusahaan. Dia tahu dan merasakan, bagaimana suasana batin yang dialai para pelaku usaha. "Setelah menjadi Menteri Perhubungan dia diharapkan bisa menjadi regulator yang baik dan mampu membangun iklim usaha yang makin baik," tandas pengusaha itu.(helmi/aliy)