Walau Bandara Dubai dalam Perbaikan, Emirates Untung Bersih Rp 6,3 Triliun

  • Oleh :

Senin, 17/Nov/2014 10:31 WIB


DUBAI (beritatrans.com) Maskapai Penerbangan Dubai Emirates menunjukkan kekuatannya dengan mengumumkan peningkatan penghasilan bersih pada semester pertama ditengah gangguan perbaikan landasan pacu yang menyebabkan dua landasan pacu ditutup selama 80 hari.Keuntungan bersih Emirates pada semester pertama naik sebesar 8 persen menjadi AED 1,9 miliar (sekitar Rp 6,3 triliun) dari periode yang sama pada tahun sebelumnya.Selama semester pertama tahun finansial 2014-2015, Emirates melaporkan peningkatan laba berkelanjutan dengan pendapatan sebesar AED44,2 miliar, meningkat 11 persen dari periode yang sama pada tahun sebelumnya.Peningkatan laba Emirates ini didukung oleh peningkatan Available Seat Kilometers atau ASKm (jumlah tempat duduk yang tersedia untuk penumpang dikalikan dengan jarak kilometer yang diterbangi) yang meningkat 6,5 persen, selain itu lalu lintas penumpang pengguna maskapai yang diukur degan Revenue Passenger Kilometers atau RPKM (pendapatan perusahaan per penumpang/km) meningkat diatas 9,8 persen. Selama periode enam bulan, Emirates telah membawa sebanyak 23 juta penumpang. Volume kapasitas kargo pun meningkat 5,4 persen.Selama semester pertama, Emirates menerima 13 pesawat wide-body, 6 pesawat A380s dan 7 pesawat Boeing 777s, juga 11 pesawat lagi yang dijadwalkan akan dikirim sebelum tahun finansial berakhir pada Maret 2015 mendatang.Emirates juga memperluas jaringan rute global dengan menyediakan empat destinasi baru, Abuja, Chicago, Oslo, dan Brussels, sehingga total destinasi yakni 146 kota dari 83 negara, lebih banyak dibandingkan tahun lalu yakni 137 kota dari 77 negara.sebagai operator terbesar di Dubai International, kami juga terkena pukulan terbesar pada bottom line (perhitungan laba rugi perusahaan pada akhir rentang waktu tertentu) kami dari pengerjaan perbaikan landasan pacu di Bandara Dubai Internasional yang berimbas pada penutupan bandara selama 80 hari. Namun, kami mengantisipasi dan membuat rencana-rencana yang sangat teliti untuk meminimalkan dampak operasional dan komersial untuk Emirates dan Dnata. Keberhasilan rencana kami dapat terlihat dari semua perkembangan yang kami peroleh selama semester pertama ditengah gangguan yang ada, jelas Sheikh Ahmed bin Saeed Al Maktoum, Chairman dan CEO Emirates Airline dan Emirates Group.Selama perbaikan landasan pacu di Bandara Internasional Dubai, Emirates menonaktifkan penerbangan menuju 41 destinasi yang menyita pendapatan sebesar AED 1 Juta ( sekitar Rp 3,3 triliun).Sheikh Ahmed menambahkan, ditengah ancaman lainnya yang tidak dapat terhindari seperti malaise ekonomi global, wabah Ebola, fluktuasi mata uang, dan konflik regional, kami dintantang untuk lebih tangkas dalam melakukan pengembangan. Kemampuan beradaptasi dan bertindak cepat akan mempengaruhi kesuksesan kami. Kedepannya, kami akan terus memantau ancaman-ancaman tersebut, namun kami akan tetap fokus untuk mencapai tujuan jangka panjang kami.Perusahaan utama, The Emirates Group, melaporkan pendapatan keseluruhan perusahaannya pada semester pertama mencapai AED 47,5 miliar (sekitar Rp 158,5 triliun), meningkat 12% dari periode yang sama pada tahun sebelumnya. Pendapatan bersih pun meningkat 1% menjadi AED 2,2 miliar (sekitar Rp 7,3 triliun).Anak perusahaan The Emirates Group lainnya, Dnata, yang fokus pada industri gorund-handling, dilaporkan juga mengalami peningkatan pendapatan sebesar AED4,6 miliar (Rp 15,4 triliun), namun pendapatan keseluruhannya menurun 26 persen menjadi AED 339 juta (Rp 1,1 triliun) karena imbas dari perbaikan landasan pacu Bandara Internasional Dubai dan biaya yang dikeluarkan untuk pengaturan dan operasi penanganan peluncuran di Dubai World Central.Secara keseluruhan, The Emirates Group melaporkan jumlah karyawannya juga mengalami peningkatan menjadi lebih dari 79.000 orang dalam 6 bulan terakhir. (nudiya)