Fitch: Penjualan Motor & Mobil Turun, Tapi Hanya Sementara

  • Oleh :

Selasa, 18/Nov/2014 14:18 WIB


JAKARTA (beritatrans.com) - Dampak kenaikan harga BBM akan berimbas pada turunnya penjualan motor dan mobil di Indonesia. Namun, melalui sebuah pernyataan pada Senin (17/11/14) kemarin, Lembaga pemeringkatan kredit internasional Fitch Ratings mengatakan dampak ini kemungkinan hanya sementara dan secara material tidak akan mengganggu Profil Risiko (Risk Profil) dari para pelaku industri otomotif. Dikutip dari reuters.com, kenaikan harga BBM akan mendorong inflasi dan mempertahankan suku bunga tinggi setidaknya untuk 1 tahun kedepan. Hal ini mungkin akan mengganggu daya beli konsumen serta menurunkan permintaan motor dan mobil.Di Indonesia sekitar dua pertiga dari pembelian mobil didanai oleh pembiayaan, sehingga biaya yang lebih tinggi menyebabkan pembelian mobil ditunda. Namun, Fitch memperkirakan penurunan penjualan mobil ini hanya sementara, dan penjualan akan cenderung pulih apabila pemerintah cepat menggeser penghematan dalam tagihan subsidi kepada sektor riil.Tahun 2005 lalu penjualan motor dan mobil mengalami penurunan akibat kenaikan harga BBM sebesar 88%. Penurunan penjualan untuk motor dan mobil masing-masing sebesar 12% dan 43% dari 12 bulan sebelumnya. Sedangkan pada tahun 2013, kenaikkan harga BBM subsidi sebesar 44% tidak berdampak besar terhadap penjualan mobil dan motor. Penjualan mobil naik sebesar 7% dalam 12 bulan setelah kenaikan dari tahun sebelumnya, sedangkan penjualan motor naik 11%.Fitch memperkirakan kenaikan BBM saat ini akan memberikan dampak lebih besar dibandingkan tahun sebelumnya (2013) terkait pertumbuhan ekonomi yang lebih lambat. Selain itu penjualan mobil akan lebih berkurang dibandingkan motor, mengingat kurangnya infrastruktur publik.(nudiya)