Cari Cara Tekan Biaya Angkut Bahan Pangan, Mendag akan Temui Menhub

  • Oleh :

Kamis, 20/Nov/2014 10:35 WIB


JAKARTA (beritatrans.com) - Menyadari bahwa kenaikan harga BBM akan berimbas pada kenaikan harga komoditas pangan akibat naiknya biaya distribusi, Menteri Perdagangan Rachmat Gobel berencana melakukan pertemuan dan Menteri Perhubungan Ignasius Jonan.Dalam pertemuan yang rencananya digelar pada minggu depan, Rachmat mengatakan, dirinya bersama dengan Jonan akan membahas upaya yang bisa dilakukan kedua kementerian untuk menekan biaya angkut barang."Itu yang saya akan bahas sama Menteri Perhubungan bagaimana upaya kita untuk menekan biaya logistik. Paling tidak biaya logistik itu akan bisa membantu menurunkan harga-harga itu sendiri. Minggu depan saya ketemu dengan beliau," ujarnya saat kunjungan ke Pasar Induk Kramat Jati, Jakarta Timur, Rabu (19/11/2014) malam.Dia menjelaskan, sebenarnya banyak moda angkutan yang bisa dimanfaatkan agar ongkos logistik bisa lebih efisien, salah satunya dengan kereta api dan angkutan udara."Misalnya angkutan kereta kita perdayakan, atau pun angkutan udara kita perdayakan supaya suplai itu bisa cepat kita penuhi di pasar itu sendiri. Sehingga tidak meningkatkan biaya-biaya dari kenaikan harga itu sendiri," lanjut dia seperti dirilis liputan6.com.Menurut Rachmat, karena selama ini sangat mengandalkan jalur darat melalui truk, biaya logistik menjadi sangat fluktuatif. Terlebih ketika terjadi kemacetan sehingga menghambat alur pasokan barang dan memicu kenaikan harga di pasar."Kalau biaya logistik karena kemacetan dan lain-lain itu kan juga menambah biaya-biaya angkutnya. Kalau kita bisa cari cara lain, ini yang akan bisa mengurangi daripada biaya logistik itu. Juga menjaga agar harga itu agar tidak naik," katanya.Selain logistik, masalah yang ada di tingkat petani juga harus diperhatikan. Oleh sebab itu, Rachmat juga berniat untuk meninjau pabrik pupuk. Dengan demikian diharapkan masalah kesulitan pupuk yang sering dialami petani bisa sedikit berkurang."Saya minggu depan akan mengunjungi pabrik pupuk, mau lihat bagaimana masalah pupuk dan bagaimana sistem distribusi pupuk. Jadi ada jaminan ketersediaan pupuk di petani," tandasnya. (ani)