IPW: Tiga Penyebab Bentrokan Polri-TNI Tahap 2 di Batam

  • Oleh :

Kamis, 20/Nov/2014 10:50 WIB


JAKARTA (beritatrans.com) - Bentrokan TNI-Polri yang terjadi kedua kali dalam tiga bulan terakhir di Batam menunjukkan makin buruknya hubungan psikologis antara kedua institusi aparatur keamanan tersebut.Ketua Presidium Indonesia Police Watch (IPW) Neta Pane menilai, ada tiga penyebab utama dalam kasus bentrokan TNI-Polri di Batam. Pertama, tidak terkendalinya aksi backing membacking, baik dalam bisnis legal maupun ilegal, yang dilakukan oknum-oknum kedua institusi. "Kedua, masih membaranya dendam kesumat antar oknum kedua institusi pasca bentrokan 21 September 2014, yang menyebabkan empat anggota Batalion 134 Tuah Sakti tertembak," kata Neta dalam siaran pers yang diterima beritatrans.com di Jakarta, Kamis (20/111/2014).Ketiga, penggunaan seragam loreng militer pada anggota Brimob, yang dinilai sebagai wujud arogansi Polri. Penggunaan seragam loreng pada Brimob telah membuat lapisan bawah TNI tersinggung hingga gampang terpicu emosinya jika berhadapan dengan anggota Brimob. Seperti diketahui, kasus bentrokan oknum Polri dan TNI di Batam Kepulauan Riau (Kepri) kembali pecah Kamis siang. Kasus itu berlanjut sampai malam, bahkan saat Wagub Kepri dan puluhan awak media datang ke Mako Brimob dengan maksud menjadi mediasi dan mendamaikan kedua pihak yang bertikai justru terdengar suara tembakan ke udara dari luar.Aksi tersebut sontak membuat ketakutan warga Batam khususnya yang tinggal di sekitar Mako Brimob. Kamis malam lalu, saat Wagub Kepri di dalam Mako Brimob, diluar justru ada puluhan orang dengan pakaian preman memabwa senjata dan membuang tembakan ke udara.Mendengar serentetan tembakan tersebut, membuat kondisi makin mencekam. Hanya orang-orang tertentu dan petugas yang berani melintas di depan markas Brimob Kepri tersebut. Puluhan aparat Polisi Militer (PM) bahkan Pangdam Bukit Barisan dan Kapolda Kepri sudah turun ke lapangan untuk meredam aksi tersebut. Namun kondisi sosial di masyarakat sudah terlanjur mencekam. Keadaan makin menakutkan, karena PLN Batam mematikan aliran listrik ke Mako Brimob sehingga kelihatan gelap gulita.(helmi)