Oleh :
JAKARTA (Beritatrans.com) - Pembangunan jalan Trans ASEAN (ASEAN Highway) disebut-sebut telan dana pembangunan hingga lebih dari seribu triliunan rupiah. Pemerintah dalam hal ini sebagai penyedia lahan, sedangkan pihak swasta sebagai pengelola dan penyokong dana."Dananya USD 104 Miliar atau sekitar Rp 1.300 triliun. Bukan merupakan APBN. Pemerintah hanya berinvestasi untuk pembangunan ASEAN Highway di Indonesia," ujar Kepala Pusat Komunikasi Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PU-Pera), Joko Mursito, kepada beritatrans.com di Jakarta, Rabu (26/11/2014).Joko mengatakan, dengan dana yang tidak sedikit itu, pemerintah tidak bertindak sebagai penyokong dana. Namun demikian, tetap memberikan dukungan seperti penyediaan lahan dan perijinannya."Dana itu besar sekali, jika menggunakan APBN akan habis terserap ke sana. Keseluruhan pembangunan jalan ASEAN Highway dilakukan oleh swasta dan juga swasta termasuk pemeliharaan rutin," tambahnya.Menurutnya, dana sebesar itu termasuk dengan jaringan jalan yang ada di Sumatera. Sedangkan untuk di pulau Jawa relatif sampai dengan Pasuruan sudah ada para investornya. "Tapi untuk yang di Sumatera kelayakan finansial masih rendah. Dengan kondisi tersebut pemerintah harus menginvestasi terlebih dahulu dengan penugasan BUMN untuk melakukan pembangunan jalan. (ael)