MEDAN (beritatrans.com) - Rencana pengembangan Pelabuhan Kuala Tanjung di Kabupaten Batubara, Provinsi Sumatera Utara, harus secepatnya dilaksanakan, hal ini merupakan prioritas pemerintah dalam meningkatkan pelayanan jasa kepelabuhanan."Pelabuhan Kuala Tanjung bukan hanya strategis dari peningkatan ekonomi, tetapi juga berada di perairan Selat Malaka yang berbatasan dengan Malaysia dan Singapura," kata Dirut Pelindo I Bambang Eka Cahyana di Medan. Hal tersebut dikatakan Dirut PT Pelindo I, usai penanda tanganan Nota Kesepahaman (Memorandum of Understanding/MoU) dengan PT Kawasan Industri Medan (PT KIM).Bambang mengatakan, Pelabuhan Kuala Tanjung merupakan wilayah yang cukup strategis, karena saat ini masuk dalam prioritas pelabuhan yang dikembangkan menjadi Hub Port Internasional dalam program Tol Laut oleh Pemerintah.Oleh karena itu, menurut dia, pemerintah saat ini sedang giat-giatnya melakukan pengembangan dan pembangunan pelabuhan di wilayah Indonesia, dan termasuk Pelabuhan Kuala Tanjung di Pantai Timur Sumatera Utara."Kita saat ini masih menunggu izin dari Kementerian Perhubungan untuk pengembangan Pelabuhan Kuala Tanjung yang berada di Daerah Kabupaten Batubara," katanya seperti dilansir Antara.Ia menambahkan, rencana pengembangan kawasan industri ini seluas 1.000 hektare dan menelan biaya lebih kurang Rp4 triliun. Pembangunan Pelabuhan Kuala Tanjung direncanakan akan dilakukan pada Pebruari 2015, dan masa waktu pembangunannya ditargetkan akan selesai dalam waktu 18 (delapan belas) bulan."Dengan kedalaman 14 M Lws, pelabuhan Kuala Tanjung memiliki kapasitas yang dapat menampung 400 ribu teus petikemas dan 3,5 juta ton barang. (aliy)