Said Didu: Distribusi dan Pungli Hambat Daya Saing Buah Lokal

  • Oleh :

Jum'at, 28/Nov/2014 07:39 WIB


JAKARTA (beritatrans.com) - Mantan Sekretaris Menteri BUMN dan pengamat ekonomi pertanian M.Said Didu terus mempromosikan konsumsi buah lokal. Biaya logistik nasional yang harus ditekan dan pungutan liar (pungli) di jalur distribusi yang harus dihilangkan. "Buah lokal sangat baik dan siap bersaing. Cuma masalanya, biaya logistik di Indonesia mahal sehingga buah impor justru lebih murah dan banyak dimintai konsumen Indonesia," kata Said Didu pada beritatrans.com di Jakarta, Jumat (28/11/2014)."Tugas kita ke depan, bagaimana membangun dan membenahi infrastruktur transportasi nasional menjadi efisien. Makin banyak moda transportasi yang mengangkut komoditas lokal seperti buah-buahan, sayuran dengan cepat, murah dan aman. Buah-bauhan tidak rusak sampai di pasar dan harganya bersaing," kata Said Didu lagi.Semua hambatan-hambatan di bidang transportasi dan logistik di Indonesia harus dihilangkan. "Pungli di perjalanan, proses birokrasi yang panjang dan mahal harus dipangkas. Kita akan segera masuk era pasar bebas ASEAN atau MEA. Jika tak segera dibenahi, maka habis kita. Buah impor menyerbu pasar Indonesia dan buah lokal makin terpuruk," tandas Said Didu. apel_malangMenurut dia, buah asli Indonesia seperti Apel Malang, Jeruk Medan atau Jeruk Sambas dan lainnya baik dan layak dikonsumsi. Ada puka anggur yang enak dan manis produksi asli Indonesia."Semua baik, enak dn tidak kalah dai buah impor," jelas Said Didu.Buah Naga yang sering digunakan alam acara ritual warga keturunan etnis Tionghoa kini banyak dihasilkan dan ditanam di Indonesia. "Buah Naga kini banyak ditanam di daerah Semarang Jawa Tengah, Bandung Jawa Barat dan lainnya," kata dia."Jika pungli hilang, distribusi lancar, kualitas buah lokal tetap prima. Kita bisa berharap akan kejayaan buah-buah asli Indonesia untuk berjaya di negeri ini," tegas Said Didu.(helmi)