Selama 5 Tahun, Pertamina Rugi dari Bisnis BBM PSO

  • Oleh :

Rabu, 03/Des/2014 20:00 WIB


JAKARTA (beritatrans.com) Senior Vice President (SVP) Fuel Marketing and Distribution PT Pertamina (Persero) Suhartoko, mengatakan pihak rugi dari bisnis BBM PSO atau subsidi selama lima tahun terakhir. Hal itu terjadi karena biaya pengadaan BBM bersubsidi Pertamina lebih tinggi dibanding biaya patokan yang ditetapkan pemerintah, yang dihitung dengan formulasi MOPS alpha."Pertamina mengalami kerugian dalam kegiatan penyaluran bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi, selama lima tahun terakhir. Padahal Pertamina menjadi penyalur dominan BBM bersubsidi dibanding badan usaha lain," kata Suhartoko di Kementerian ESDM Jakarta, Rabu (3/12/2014).Pertamina menanggung kerugian dari penyaluran BBM bersubsidi selama lima tahun berturut-turut mulai 2009. Pada tahun itu Pertamina merugi Rp4,5 triliun, dan kerugian menurun pada 2010 menjadi Rp3,34 triliun.Tahun 2011 ruginya Rp 900-an miliar, 2012 Rp 800-an miliar, dan tahun 2013 ruginya Rp 350 miliar, ungkap Suhartoko lagi.Harga minyak dunia yang melandai beberapa pekan terakhir, dinilai tidak mampu menutupi kerugian Pertamina pada 10 bulan pertama tahun ini. Ya kan bagusnya hanya di November-Desember, kata Suhartoko.Dia memperkirakan kerugian Pertamina pada 2014 ini akan lebih tinggi dibanding 2013. Meski merugi dalam lima tahun terakhir, Pertamina juga pernah mengecap keuntungan dari bisnis BBM bersubsidi, seperti pada tahun 2006, 2007, dan 2008. Sayangnya, Suhartoko tidak menjelaskan rinci keuntungan tersebut. Tahun 2006-2008 Pertamina untung, karena biaya pengadaannya lebih rendah dari MOPS alpha yang ditetapkan pemerintah, tandas dia.(helmi)