Adolf R Tambunan: Butuh Penambahan Terminal Petikemas dan Curah

  • Oleh :

Jum'at, 19/Des/2014 11:38 WIB


JAKARTA (beritatrans.com) - Direktur Pelabuhan dan Pengerukan, Ditjen Perhubungan Laut Kemenhub, Adolf R Tambunan mengatakan saat ini masih diperlukan perluasan/ pembangunan baru terminal petikemas serta tambahan kapasitas terminal curah di beberapa pelabuhan.Berbicara pada Seminar dan Orientasi Forum Wartawan Maritim Indonesia kemarin, dia mengatakan tambahan kapasitas terminal petikemas untuk mengantisipasi trafik petikemas pada tahun 2020 diprediksi menjadi 2 kali lipat dari tahun 2009, bahkan akan meningkat lagi 2 kali lipat lagi pada 2030.Hal serupa juga terjadi pada trafik curah cair dan kering. Pada tahun 2020 barang curah akan naik 50 persen selanjutnya naik lagi 50 persen pada 2030, sehingga diperlukan kapasitas tambahan Terminal Curah untuk beberapa pelabuhan di Indonesia . Dia menambahkan saat ini Kemenhub sudah membangun 280 pelabuhan dan akhir 2014 akan selesai pembangunan 65 pelabuhan lagi.Selain itu pihaknya telah menyelesaikan rehabiliatasi serta pengerukan alur/kolam pelabuhan di 69 lokasi. Pada 2015 direncanakan penyelesaian pembangunan dan rehabilitasi fasilitas pelabuhan di 58 lokasi.Sementara itu,Dirut PT Pelabuhan Tanjung Priok Ari Henryanto mengatakan dalam lima tahun terakhir pihaknya sudah investasi Rp 2 triliun untuk menata pelabuhan setempat.Penataan meliputi sisi darat dan sisi laut termasuk menyiapkan lapangan yang sebelumnya tempat berdiri bangunan untuk mendukung kegiatan di pelabuhan. Untuk tahun ini dicanangkan biaya hampir Rp 1 triliun antara lain, untuk pendalaman dermaga/ penguatan lapangan 209,210,211, pembangunan lapangan eks Pacific Paint, pembangunan jalur RMGC 109 dan 110.Selain itu, pengadaan 8 unit telescopic coil, perkuatan/peninggian. Lapangan penumpukkan 005 selatan, perkuatan serta peninggian lapangan eks-Glorius, pengadaan kapal, peralatan, instalasi fasilitas, bangunan danfasilitasnya. Ari Hereyanto juga mengungkapkan permasalahan dihadapi antara lain, area Kalijabat belum bisa dimanfaatkan optimal. Pasalnya, alur tak bisa diperlebar karena adanya fasilitas Lantamal. Masih ada lahan belum dapat digunakan karena ditempati warga eks Kalibaru termasuk di Jl.Enggano serta dok dok kecil perlu masih perlu di- relokasi. Sedangkan di areal Paliat Pelindo II sudah melakukan MoU dengan KSAL untuk membahas kegiatan di areal ini agar dipindahkan ke Bojonegara atau daerah reklamasi di luar breakwater. Komisaris PT Pelabuhan Tanjung Priok(PTP), Sabri Saiman, mengingatkan direksi perusahaan tersebut agar memfungsikan humas secara optimal dalam melayani informasi untuk wartawan."Saya sudah minta Dirut PTP, Ari Heryanto supaya membuka semua informasi menyangkut kegiatan di Pelabuhan Tanjung Priok kepada pers," tegasnya.Dalam acara tersebut, terpilih Aidikar M Saidi dari Media Port sebagai Ketua Forum Wartawan Maritim Indonesia untuk masa bhakti 3 tahun ke depan. (Wilam)